Istri Suka Berdandan Saat Keluar Rumah, Apakah Istri Itu Diobral Untuk Ditonton Banyak Orang?

Penulis Penulis | Ditayangkan 11 Mar 2017

Istri Suka Berdandan Saat Keluar Rumah, Apakah Istri Itu Diobral Untuk Ditonton Banyak Orang?


Wanita hanya diperbolehkan berdandan hanya untuk suaminya, bukan agar dibilang cantik oleh orang lain apa lagi menarik perhatian banyak orang!

Terlihat cantik dan menawan, tentu semua wanita pasti mendambakannya, apalagi setelah berdandan dan berhasil menjadi cantik bisa memotretnya atau menunjukkannya langsung pada orang lain akan menjadi kebanggan tersendiri.

Yang biasa terjadi adalah di media sosial seperti Facebook dan lain-lain, mengunggah foto hasil dandanan sehingga menjadi konsumsi publik.

Yang terjadi pula istri suka berdandan untuk orang lain ketika keluar rumah. Sedangkan untuk suami? Dandannya pas-pasan, bahkan lebih senang memamerkan bau keringat daripada kecantikannya.

Jika demikian, apakah selayaknya istri itu diobral, ditonton banyak orang? Setiap orang boleh menikmati kecantikannya?

BACA JUGA: Cantik, Kaya, Pintar, Bukan Itu Inilah 5 Ciri Wanita Hebat

Bukankah, Seorang suami ketika sudah melakukan akad nikah, berarti perwalian dari orang tua perempuan sudah berpindah padanya. Sehingga nafkah istri sepenuhnya jadi tanggung jawab suami.

Jika demikian berarti kecantikan istri secara mutlak milik suami.

Namun hal itu sepertinya tidak sepenuhnya di fahami seorang istri.

Untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan wanita, Allah memerintahkan mereka berhijab dan tetap tinggal di dalam rumah. Allah melarang mereka berhias, bersolek dan melembutkan suaranya di depan para lelaki. Aturan ini dimaksudkan untuk mencegah pelecehan terhadap wanita dan menghindarkan mereka dari bahaya. Allah berfirman,

(يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا )[الأحزاب: 32]

Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk[lembut] dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (Al-Ahzab: 32)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan hal-hal yang penting yaitu:

Larangan Allah kepada ummahatul mukminin, istri-istri nabi yang mulia dan suci, agar tidak bersikap lemah lembut dalam berbicara kepada laki-laki non muhrim. Tujuannya untuk mencegah orang yang bermaksud buruk terhadap mereka dan menutup peluang orang berpikiran kotor agar tidak menyangka bahwa mereka setuju untuk melakukan zina.

Didalam hadits diriwayatkan, seperti inilah ancaman bagi wanita yang enggan menutup auratnya.

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi tidak menutupi tubuh, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).

Semoga Allah beri hidayah pada para istri untuk menjadi istri shalihah serta membahagiakan suami dan keluarga.

Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

SHARE ARTIKEL