Ibu Wajib Waspada, Karena Tingkat Stres Berlebih Kala Anak Remaja!

Penulis Unknown | Ditayangkan 06 Mar 2017

Ibu Wajib Waspada, Karena Tingkat Stres Berlebih Kala Anak Remaja!

Banyak orang menganggap ketika anak masih bayi sampai balita menjadi masa yang membuat ibu stres. Ibu bekerja atau ibu rumah tangga memiliki beban tersendiri dalam mengasuh dan membesarkan anak. Namun, dua studi ilmiah berikut ini menjadi benang merah yang membuat tantangan para ibu sama besarnya.

Berdasarkan laporan dari University of Queensland di Australia, ibu yang baru saja melahirkan anak pertama kurang tidur lebih  banyak ketimbang ayah. Survei ini menyebutkan bahwa ibu baru kurang tidur hingga lima jam dalam satu pekan. Sementara itu, kaum ayah hanya kurang tidur dua jam selama satu pekan.

Baca juga : Jangan Berlebihan Mengawasi, Anak Bisa Depresi Lho!

Lalu, survei pun menyimpulkan bahwa perbedaan waktu tidur pasangan suami dan istri menjadi sangat signifikan ketika mereka memiliki anak untuk kali pertama. Tak ayal persoalan ini bisa menimbulkan konflik serius. Namun, memiliki anak untuk kali pertama tidak memicu stres ibu melesat ke level puncak. Sebab, menurut studi dari Arizona State University, tingkat stres ibu berada di level tertinggi ketika anak menginjak usia remaja.

Dalam studinya, Luthar dan Cicolla menemukan justru ibu merasa bahagia ketika anaknya masih bayi atau sudah dewasa. Untuk studi ini, Luthar dan Cicolla melakukan survei online terhadap 2.200 ibu dengan tingkat pendidikan menengah dan anak dari usia bayi sampai dewasa. Peneliti melihat bagaimana perkembangan anak di usia bayi, pra-sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, dan dewasa memengaruhi kondisi ibu.

"Hasilnya kami menemukan ketika anak memasuki usia remaja yakni 11 sampai 14 tahun merupakan masa-masa yang paling menantang untuk ibu. Hal tersebut bisa terjadi karena periode itu merupakan transisi dari masa anak-anak ke remaja dengan adanya perubahan fisik, hormonal, dan kognitif," tutur Luthar.

Kemudian, tahun-tahun sekolah menengah merupakan waktu di mana anak mulai memisahkan diri dari orang tuanya dan mulai membentuk identitas dirinya sendiri. Luthar menambahkan, perubahan yang terjadi pada anak termasuk pubertas, mulai tertarik dengan lawan jenis, tekanan sosial yang didapat di sekolah dan lingkungan pergaulan juga bisa dirasakan oleh ibu.

Ibu Wajib Waspada, Karena Tingkat Stres Berlebih Kala Anak Remaja!

Baca juga : Jarang Bersihkan Wajah Bisa Jadi Sarang Tungau Lho! Nggak Percaya?

Luthar berpendapat, hal ini terjadi karena pada dasarnya ibu adalah seseorang yang akan merespons pertama kali ketika terjadi bahaya pada anak. Selain kekhawatiran, ibu juga bisa merasa kesepian, tidak puas, dan mengalami kepuasan hidup yang rendah. Lantas, untuk meminimalisir stres ibu yang putra-putrinya menginjak masa remaja, apa yang dapat dilakukan?

"Meski masa-masa itu pasti terjadi, tapi ibu bisa melakukan intervensi dengan memberikan pengetahuan pada anak tentang hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan dan selalu beri dukungan pada anak. Tak kalah penting, jalin kedekatan dengan anak sejak ia kecil sehingga mereka terbiasa terbuka dengan Anda sehingga hal-hal yang tak diinginkan dapat dihindari," tutur Luthar seperti dikutip dari salah satu laman kesehatan ternama dunia.
SHARE ARTIKEL