Sikap Seperti Ini Loh, yang Membuat Kondisi Makin Panas

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 08 Feb 2017

Sikap Seperti Ini Loh,  yang Membuat Kondisi Makin Panas

Setiap pasangan suami istri pasti pernah terlibat pertengkaran atau perdebatan. Namanya hubungan dua manusia yang isi kepalanya beda, pasti pertengkaran itu pernah terjadi.

Terkadang, pertengkaran kecil saja bisa jadi besar bahkan sampai bercerai jika masing-masing tidak bisa mengendalikan diri. Sayangnya hal tersebut tidak disadari.

Biasanya, orang yang sedang terlibat pertengkaran akan menganggap bahwa dialah yang paling teraniaya, dialah yang harus menang, dialah yang paling tahu  & beragam sikap yang  sifatnya egosentris. Alhasil, bukannya solusi yang ingin dicapai melainkan siapa yang menang.

Sikap-sikap apa saja yang membuat kondisi makin runyam saat terlibat pertengkaran?

1. Saling bicara, saling berteriak, tidak ada yang mau mendengarkan, semuanya merasa paling benar
"Kamu, sih!"

"Ya kamu itu. Tadinya kan aku enggak gini,"

"Kamu mestinya seperti ini!"

"Kamu ya. Dasar!!"

Semuanya ingin bicara, tidak ada yang mau mendengarkan. Semuanya ingin berteriak dan membentak untuk melampiaskan kekesalan, bukan mencari solusi.

2. Cerita ke pihak ketiga

Cerita  ke pihak luar jika diri merasa tidak mampu lagi memendam mungkin melegakan, apalagi jika pihak ketiganya amanah dan baik. Tapi bagaimana jika sebaliknya? Bagaimana jika kita hanya dipanas-panasi saja? Pertimbangkan dulu sebelum cerita.
 
3. Tidak membiarkan diri dan pasangan untuk tenang dan berpikir dengan kepala dingin

Ada kalanya pasangan suami istri yang sedang bertengkar perlu menenangkan diri sejenak, salah satunya misal dengan mengaji. Mungkin setelahnya bisa tenang. Maka, sikap ingin urusan cepat selesai dan tidak memberikan kesempatan pada diri sendiri dan juga pasangan untuk berkontemplasi bukanlah sikap yang bijak. Segera selesai belum tentu baik. Ada kalanya kita butuh menenangkan diri dulu untuk memadamkan api di jiwa.

4. Mengingat mantan, bahkan membandingkan
Jelas-jelas ini akan sangat memperburuk kondisi. Membandingkan keburukan pasangan dengan kelebihan mantan (entah itu hanya sekadar mantan orang yang dulu pernah naksir) hanya akan mengotori hati. Belum tentu juga orang yang kita anggap lebih baik akan bersikap lebih baik jika berada di posisi yang sama dengan pasangan kita.

5. Lari dari masalah
Selingkuh adalah contoh nyata lari dari masalah, sikap kekanak-kanakan. Kenapa tidak diakhiri atau diselesaikan dulu kalau memang benar-benar sudah tidak cocok. Kenapa harus melibatkan orang ketiga?
SHARE ARTIKEL