Masih Pantaskah Kita Memendam Kekecewaan Kepada Mereka?

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 08 Feb 2017
Masih Pantaskah Kita Memendam Kekecewaan Kepada Mereka?

Mungkin kita pernah kecewa dengan sikap orangtua yang menyinggung perasaan. Kekecewaan yang masih ada di dalam hati memang masih jauh lebih mending daripada kekecewaan yang kita utarakan secara frontal. Tapi , alangkah baiknya jika hati kita pun tidak ada ganjalan. Semua akan terasa plong dan menyenangkan.

Sadarilah bahwa kita tidak pernah bisa memilih orangtua. Tapi kita bisa belajar banyak dari mereka agar kelak bisa menjadi orangtua yang lebih baik untuk anak-anak kita.

Ingatlah bahwa Allah memerintahkan setiap anak untuk menghormati kedua orangtuanya sekalipun berbeda. Menghormati juga tidak serta merta menuruti semua yang orangtua perintahkan. Misal jika mereka menyuruh melepas jilbab, pasti kita akan memilih untuk tidak menurutinya. Tapi bukan berarti kita bisa bersikap seenaknya. Mereka wajib kita hormati apapun alasannya.

Maka, jika terhadap orangtua yang berbeda prinsip saja sang anak tetap wajib menghormati, apalagi jika kesalahan orangtua tidak terlalu prinsipil atau tidak ada kaitannya dengan akidah. Tidak ada alasan untuk marah dengan mereka. Bisa jadi, ketidaktahuanlah yang menyebabkan mereka dulu seperti itu.

Sadarilah bahwa kita seperti ini karena orangtua terlepas dari semua itu memang sudah tanggung jawab mereka. Kedua orangtua bersusah payah bekerja membanting tulang tak kenal lelah. Padahal, mencari nafkah tidak semudah membalikkan telapak tangan apalagi di zaman seperti sekarang.

Sadarilah bahwa mereka adalah sekolah pertama kita. Seorang anak bisa belajar apa saja dari orangtuanya, termasuk belajar jadi lebih baik. Dari orangtua yang kadang keras dan suka membentak, kita belajar bahwa membentak itu tidak baik. Dari orangtua yang perfeksionis kita belajar bahwa sikap tersebut rentan stres.

Mereka tidak membuang kita saat lahir. Mereka tidak menyuruh kita menjual diri. Mereka mengorbankan banyak hal termasuk cita-cita demi kita. Mereka setia dan tidak banyak tingkah. Mereka selalu berdoa agar masa depan kita cerah. Mereka bahagia ketika kita bisa menjadi seseorang yang mandiri.

Sampai saat ini, masih pantaskah kita memendam kekecewaan kepada mereka, orangtua yang jelas-jelas tidak sempurna sebagai manusia walaupun berusaha untuk terlihat sempurna demi kita.
SHARE ARTIKEL