Saat Batuk, Perlukah Minum Antibiotik?

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 29 Jan 2017
Saat Batuk, Perlukah Minum Antibiotik?
Ilustrasi antibiotik

Batuk merupakan salah satu keluhan yang sering dijumpai di masyarakat Indonesia. Sebagian penderitanya percaya, antibiotik adalah jalan keluar tercepat.

Tidak bisa dimungkiri, antibiotik kerap dianggap sebagai ‘senjata ampuh’ untuk mengobati keluhan batuk oleh sebagian masyarakat Indonesia. Jika Anda adalah orang yang juga menganggap demikian, sebaiknya hentikan sekarang juga.

Perlu diketahui, batuk adalah keluhan yang 95% penyebabnya adalah virus. Sedangkan antibiotik adalah jenis obat-obatan untuk membantu mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri.

Dikutip dari klikdokter, jenis penyakit yang disebabkan oleh virus tidak membutuhkan obat-obatan jenis antibiotik. Karena penyakit yang disebabkan oleh virus umumnya dapat sembuh dengan sendirinya.

Baca Juga: Benarkah Campuran Jeruk Nipis dan Kecap Efektif Atasi Batuk?

Antibiotik adalah golongan obat yang sebenarnya tidak boleh dikonsumsi tanpa adanya resep dari dokter. Pasalnya, antibiotik bisa menyebabkan resistensi jika digunakan secara tidak tepat.

Namun berbeda dengan kasus dimana dokter memang belum yakin ada infeksi bakteri pada pasien. Maka penggunaan antibiotik dimaksudkan untuk mencegah infeksi sekunder yang mungkin datang dari bakteri.

Bila dokter sudah mengetahui bahwa penyakit yang terjadi pada pasien adalah akibat infeksi bakteri, maka dokter tidak akan sungkan untuk meresepkan antibiotik. Tapi tentu ada aturan antibiotik yang perlu diperhatikan.

Salah satu aturan penting tersebut adalah cara mengonsumsinya yang harus disesuaikan dengan resep dokter. Jika antibiotik diresepkan untuk dikonsumsi selama 5 hari sebanyak 2 kali sehari, maka obat ini benar-benar harus dikonsumsi demikian. Tidak bisa diganggu gugat. Batuk tidak melulu memerlukan antibiotik. Kalaupun dirasa butuh, Anda harus mengunjungi dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang tepat. Jadi jangan sembarangan, ya!
SHARE ARTIKEL