Kisah Sedih Sulami Jadi `Manusia Kayu` Sejak usia 10 Tahun

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 19 Jan 2017
Kisah Sedih Sulami Jadi `Manusia Kayu` Sejak usia 10 Tahun

Saat ini berbagai macam penyakit begitu mudah menyerang, berbeda pada jaman dulu. Begitu kata orang-orang. Namun entah benar atau tidaknya hal itu. Yang jelas memang saat ini begitu banyak pasien yang sakit hingga terkadang kondisi rumah sakit pun penuh hingga tak bisa menampung pasien baru.

Sebuah penyakit yang terbilang langka dialami oleh seorang perempuan warga Dukuh Selorejo RT 31, RW 11, Desa Mojokerto Kedawung, Sragen, Jawa Tengah. Sulami namanya, perempuan ini harus hidup dalam kondisi terbujur kaku sehari-hari.

Baca Juga: Maaf, Sebelum Menikah Denganmu Aku Pernah Satukali Jatuh Cinta pada Pemuda

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (18/1/2017), sudah puluhan tahun kehidupan Sulami hanya berkawan dengan dipan tidur. Bukan karena malas, namun karena hampir sekujur tubuh Sulami menjadi kaku sehingga dirinya dijuluki "manusia kayu".

Kisah Sedih Sulami Jadi `Manusia Kayu` Sejak usia 10 Tahun

Meski tinggal organ di atas leher dan jemari tangan saja yang masih dapat digerakkan, Sulami tak menyerah untuk bergerak. Dengan dibantu saudara dan tetangganya, Sulami berdiri dan tertatih berjalan dengan bantuan tongkat seperti robot. Kedua kakinya juga telah kaku dan tak bisa ditekuk.

Baca Juga: Kisah Fajar (4,5th) Hafal Qur'an 30 Juz Meski Lumpuh Otak Sejak Lahir

Selain itu, yang lebih memprihatinkan, bila akan kembali tidur Sulami harus membantingkan tubuhnya di kasur. Hal ini berisiko terbentur tempat tidur atau pun tembok.

Satu per satu anggota tubuh Sulami menjadi kaku hingga tak dapat digerakkan sejak usia 10 tahun. Kondisi itu dinyatakan sebagai kelainan pengapuran di persendian yang disebabkan kelainan genetik, bukan penyakit menular.

Penyakti yang diderita Sulami ini adalaha Ankylosing Spondylitis, yaitu penyakit peradangan kronis genetik yang menyebabkan ruas tulang belakang melekat menjadi satu dan membuat tubuhnya kaku.

"Ini adalah gangguan pada persendian tulang. Sehingga terganggu sendinya akibatnya susah untuk digerakkan," kara dr Agus Sukaca.

Sulami sudah pernah berobat. Namun karena kemiskinan, pengobatan pun terhenti.

Kondisi serupa lebih dulu dialami saudara kembar Sulami, Paniyem yang meninggal dunia empat tahun lalu. Kini Sulami hanya bisa pasrah sembari berharap ada keajaiban kesembuhan pada dirinya.
Berikut video lengkapnya,

SHARE ARTIKEL