Alihkan Cintamu untuk Rasulmu demi Tuhanmu

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 07 Jan 2017
Alihkan Cintamu untuk Rasulmu demi Tuhanmu

Cinta Kepada Allah. Rabb Semesta Alam

Cukuplah bagi kita merenungi ayat berikut :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَ ايَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesunguhnya orang-orang yang beriman yaitu adalah orang-orang yang ketika disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatnya maka bertambahlah iman mereka karenanya. Dan kepada Rabbnya mereka bertawakkal. (Al Anfal : 2)

Bertanyalah pada diri kita masing-masing, hatimu bergetar saat disebut nama-Nya ataukah nama nya ? “Mintalah fatwa pada dirimu sendiri” begitulah kata Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

BACA JUGA : Cinta Tabiat Anak Manusia, Jangan Dibunuh, Jangan Pula Diumbar

Bukankah cinta ini yang menjadikan Handlalah radliyallahu’anhu meninggalkan malam pertamanya untuk pergi perang lalu meninggal dalam keadaan masih junub ? Bukankah cinta ini yang menjadikan Bilal bin Rabah radliyallahu’anhu mampu menahan derita yang tak terkira ? begitu pulalah Ammar bin Yasir, Khalid bin Walid dan lainnya radliyallahu’anhum.

Cinta Kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam
Lelaki agung itu, yang meskipun beliau sudah meninggal 14 abad yang lalu , namun masih kita rasakan cinta dan kasihnya. Lihatlah gambaran Al Qur’an ini :

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَاعَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

“Sungguh telah datang pada kalian, seorang rasul dari kalangan kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan keselamatan bagi kalian, amat belas kasihan, lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (At Taubah : 128)

Oleh karena itu tidak mengherankan kalau beliau bersabda :

“Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian sehingga saya lebih dia cintai dari pada cintanya pada orang tuanya, anak-anaknya dan semua manusia.”(Bukhari Muslim)

Cinta pada sunnahnya, itulah bentuk cinta pada beliau. Sangat ironis sekali ummat islam sekarang yang mana setiap kali disebut sunnah beliau, maka mereka dengan langsung memprotes : “Kan Cuma sunnah?” lalu kalau tidak sunnah beliau mau sunnah siapa?

Firman Allah ta’ala:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

“Sungguh ada bagi kalian pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Cinta Karena Allah
”Akhi, Ukhti, saya mencintaimu karena Allah.” Begitulah Rasulullah mengajarkan ummatnya untuk cinta ada orang lain karena Allah, dalam artian kalau orang itu semakin membuat kita dekat pada Nya maka cintailah dia, dan begitu pula sebaliknya kalau ada orang yang semakin menjauhkan kita dari Nya, maka jauhilah dia. Bukankah orang yang melakukannya akan merasakan manisnya iman dan akan mendapatkan mimbar cahaya yang diingingkan oleh para Nabi dan Syuhada’ ?

Mencintai tokoh idola Anda, juga lakukan atas dasar cinta pada Allah dan Rasulnya.
SHARE ARTIKEL