Wahai Suamiku! Aku Bukanlah Musuhmu, Aku Ini Wanitamu!

Penulis Unknown | Ditayangkan 24 Dec 2016
Sebuah pesan mendalam dari seorang istri solehah kepada suaminya yang sangat ia cintai.

Wahai Suamiku! Aku Bukanlah Musuhmu, Aku Ini Wanitamu!

WAHAI lelakiku
Akulah wanitamu
Aku siap menjadi bahu sandaran segala keluh kesahmu

Wahai lelakiku
Bukan tanpa sebab Allah jadikan kita sepasang kekasih halal
Tapi qadarallah-lah yang telah menyatukan kita
Nama kita berdua diikat dan ditulis dalam kitab Lauhul Mahfudz

BACA JUGA: Sangat Mendalam, Begini Isi Pesan CR7 Buat Anak-anak Suriah

Lelakiku,
Kuharap jangan kau sakiti lahir batinku
Karena Nabi kita tak mengajarkan hal itu

Tirulah uswatun hasanah kita dalam memperlakukan wanita
Menyanyangi dengan penuh kelembutan serta ketaatan yang Allah perintahkan

Lelakiku,
Aku wanitamu
Yang dulu setengah mati kau perjuangkan di hadapan ayah ibu dan keluarga besarku
Lupakah kamu duhai pujaan hatiku?

Surgaku ada pada ridhomu
Ijin dan kebebasanku ada pada kata ‘iya’ mu
Maka alasan apalagi yang ingin kau buat untuk sakiti diriku

Amarahmu bagai gempa berskala tinggi
Kemarahan mu lebih aku takuti daripada amarah orangtuaku

Banyak ketakutan….
Banyak kekhawatiranku
Takut akan kau tinggalkan aku dalam kubangan derita
Takut tak bisa menjadi sempurna seperti harapmu
Tenangkan aku akan gundahku duhai wahai

Lelakiku,
Tahan amarahmu….
Tahan pukulan dan bentakan kasar yang amat sangat melukaiku
Aku wanitamu yang sangat lemah
Tak mampu melawan dan tak seberapa kekuatanku

Ingatlah wahai lelakiku,
Engkaulah kelak yang mempertanggungjawabkan segala perbuatanku dan perbuatanmu itu
Kujaga kehormatanmu,
Kurelakan hidupku untukmu
Segenap jiwa ini aku letakkan dalam jiwamu

Alasan apalagi yang ingin kau ucap demi mendapatkan wanita lain selainku?

Wahai Suamiku! Aku Bukanlah Musuhmu, Aku Ini Wanitamu!

Duhai pemimpinku,
Jagalah aku….
Seperti janjimu saat ijab qabul dalam sighat talak di depan penghulu, saksi, orangtua dan seluruh tamu undangan
Mereka akan menjadi saksi pula di yaumul hisab
Tepati janjimu duhai sayangku
Allah tagih kelak janji itu

Aku wanitamu,
Tak ingin kau tertunduk malu di hadapan-Nya kelak
Maka kujaga izzahmu

Kuharap kau pun begitu
Jangan kau bongkar aib wanitamu kepada selain Allah
Karena hanya DIA yang pandai menjaga rahasia biduk kapal rumah tangga kita

Duhai lelaliku,
Ajarilah aku bagaimana cara berjalan yang benar menuju syurga
Bimbinglah wanitamu ini mendapat ridho-Nya melalui ridhomu

Lelakiku,
Tahukah kau?
Bahwa bahan bakar api neraka adalah manusia
Hinngga Allah peringatkanmu dan ku untuk menjaga keluarga kita….
Dengan titah_Nya yang disabdakan dalam Al Qur’an

“Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”

Semoga bukan kita, sayang!

Wahai Suamiku! Aku Bukanlah Musuhmu, Aku Ini Wanitamu!

Qowam-ku….
Tatap aku…
Tatap mata teduhku
Di sini….
Kutawarkan sebongkah ketaatan apabila kau penuh janjimu

Marahlah jika aku lalai menjalankan kewajibanku
Marahlah jika aku keluar dari batas suci yang DIA tetapkan
Jangan kau marah ketika aku tidak berdandan
Jangan kau marah karena masakanku tidak enak

Karena Allah tidak bertanya perihal kecantikkanku dan masakanku
Kelak Allah akan bertanya perihal ibadahku, siapa pemimpinku!

Siapkah kau jawab pertanyaan Allah kelak jika kutunjuk kaulah pemimpinku?

Siap tidak siap
Mau tidak mau
Suka tidak suka
Kau harus menjawab sebagai terdakwa di depan Hakim seadil-adilnya Hakim di hari pembalasan

Lelakiku,
Sini kugenggam tanganmu
Mengalirkan kehangatan cinta yang telah disucikan-Nya pada kita

Aku wanitamu
Aku halal bagimu
Kubantu kau menjawab kelak semua pertanyaan Allah
Asal kau berjanji
Perlakukan aku sebagaimana yang DIA perintahkan padamu, qawamku

Aku wanitamu,
Sebagai tulang rusukmu yang hilang satu
Kujaga cintamu hingga akir hayat
Demi syurga yang Allah janjikan
Atas ridhomu

Aku mencintaimu….
Karena akulah wanitamu.

Wahai para suami, cintailah istrimu. Jangan kau telantarkan dia, siksa dia dan jangan membencinya. Wanita itu adalah potongan dari rusukmu yang selalu melindungi hatimu.

(Oleh: Anna Jameela, diambil dari Islampos)
SHARE ARTIKEL