Pria Posesif Halangi Kamu Dapat Penghasilan Besar Lho! Inilah Alasannya

Penulis Unknown | Ditayangkan 21 Dec 2016

Pria Posesif Halangi Kamu Dapat Penghasilan Besar Lho! Inilah Alasannya

Menginginkan keluarga yang harmonis, dan tentu saja mempunyai tabungan yang cukup untuk masa depan dan hari tua pastinya sangat didambakan oleh semua orang. Namun jalan yang ditempuh juga tak kalah rumit untuk mendapatkannya. Salah satunya adalah bekerja keras dan berusaha untuk mendapatkan penghasilan yang besar agar bisa ditabung dan untuk keperluan yang lain.

Baca juga : Tau Nggak Sih, Mitos Ini Ternyata Masih Kamu Lakukan Sampai Hari Ini! Lho Kok Bisa?

Akan tetapi, tak semua pasangan mau mendukung dan mengijinkan pasangannya untuk bekerja terlalu keras. Apalagi kaum pria yang cukup banyak melarang sang istri untuk mengadu nasib. Jika memang ingin mendapatkan semuanya, setiap pasangan harus saling mencintai agar berdampak baik untuk kesuksesan karier masing-masing.

Hal ini dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science.


Pria Posesif Halangi Kamu Dapat Penghasilan Besar Lho! Inilah Alasannya

Washington University di St Louis melakukan studi selama lima tahun terhadap 5.000 responden yang telah menikah dan mayoritas (75 persen) suami istri yang bekerja. Studi menemukan bahwa responden pria dan wanita yang memiliki kepuasan bekerja, penghasilan yang tinggi, dan sering mendapatkan promosi jabatan adalah mereka yang mempunyai pasangan yang penuh perhatian, tidak membatasi aktivitas pasangan, dan mendukung karier masing-masing.

Baca juga : Pelajari Intisari Film Assalamualaikum, Beijing! Ketika Cinta Butuh Sebuah Perjuangan

Responden yang memiliki karier cemerlang melaporkan bahwa pasangan mereka memiliki sifat yang fleksibel, tidak posesif, suportif, dan humoris. Studi menguraikan karakter pasangan suportif yang berdampak positif pada pencapaian karier istri atau suami. Pertama, pasangan yang ringan tangan dalam membantu tugas domestik. Kedua, perhatian dan sangat mendukung usaha Anda dalam mendaki karier atau merintis bisnis. Terakhir, memprioritaskan keseimbangan antara kebutuhan personal dan pekerjaan.
SHARE ARTIKEL