"Om Telolet Om" Kebahagian Sederhana Untuk Dunia

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 22 Dec 2016


Pemburu klakson bus telolet. ©2016 merdeka.com/cahyo purnomo edi


Berawal dari video anak-anak yang berada dipinggir jalan dengan kalimat "Om Telolet Om", begitu kebahagian itu mereka peroleh dengan cara yang sederhana. Benar-benar fenomena ini sungguh mewabah. Siapa juga yang mengira hal ini akan menjadi virus senyum bagi banyak orang.

Anak-anak ini bersorak sambil mendengar klakson bus dipinggir jalan. Kebahagian yang berasal dari hati. Mereka mengajarkan bahwa bahagia itu sederhana. Hanya merekam dalam gadget mereka, bus-bus yang membunyikan klakson dengan suara-suara unik.

Tengok saja yang dilakukan Dani Setyanugraha (11) dan Farel (8). Bocah asal Yogyakarta ini bersama teman-temannya mulai menggandrungi hobi baru meminta sopir bus yang melintas di Jalan Lingkar Utara Ring Road dan di dekat Stasiun Jombor, membunyikan klakson. Mereka meminta sopir membunyikan klakson dengan menuliskan 'om telolet om'. Ini cara mereka menghibur diri dan mengisi liburan. "Lagi libur. Jadi bisa mainan cari telolet. Dari tadi siang ngerekam telolet. Ini sudah dapat banyak video," tutur Dani, Rabu (21/12).



Demi mendapatkan bunyi klakson unik, Farel dan rekan-rekannya sampai membuat tulisan "Om Telolet" di sebuah papan. Tulisan tersebut diangkatnya dan ditunjukkan setiap ada bus yang melintas. Bersama 8 orang temannya, Farel pun membawa tulisan tersebut ke gang dekat rumahnya yang berada di sebelah utara Jembatan Layang Jombor. Di sana dia berburu video telolet sejak siang hari.

"Dapat banyak tadi mas. Ada yang teloletnya panjang banget tadi," ujar Farel tertawa sembari menunjukkan sebuah video.

Baca Juga: Lihat Sorakan Riuh Para Pria Berseragam Ini di Pinggir Jalan, "Om Telolet" Mewabah

Untuk memenuhi kebahagiaan anak-anak, sejak dua bulan lalu Joko Sentosa (37) memasang rangkaian klakson di bus jurusan Yogyakarta-Semarang yang dikendarainya. Klakson bus nya sengaja dimodifikasi agar bisa mengeluarkan suara yang unik dan lucu, sehingga bisa menghibur anak-anak.

Sudah lebih dari sebulan ini dia selalu melihat banyak anak-anak berdiri di pinggir jalan dengan membawa tulisan 'om telolet om'. Joko menyadari, permintaan mereka sederhana, hanya minta dibunyikan klakson. Karena itu dia tidak keberatan memenuhi keinginan anak-anak itu. Sekadar membunyikan klakson dia melihat keceriaan di wajah anak-anak kecil itu.



"Ya senang aja lihat anak kecil pada ketawa sambil jingkrak-jingkrak saat saya bunyikan klakson. Kalau lihat anak-anak itu jadi ingat anak saya yang di rumah. Makanya saya selalu bunyikan klakson. Anak-anak itu kelihatan bahagia banget kalau dengar suara klakson bis saya yang tolelot itu," ungkap Joko saat ditemui di Terminal Jombor, Sleman, DIY, Rabu (21/12) sore.

Suprapto (46) juga punya pandangan sama. Sopir bus jurusan Yogyakarta-Semarang ini juga senang melihat anak-anak kecil menunggunya membunyikan klakson. "Ya ndak apa-apa tho, wong mereka ndak minta duit. Cuma minta suara klakson saja. Ya, kalau lihat di jalan ada anak-anak, klakson bus pasti saya pencet," kata Suprapto.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengakui, itu adalah cara anak-anak mencari kebahagiaan. Caranya sangat sederhana, sekadar meminta sopir bus AKAP membunyikan klakson. Suara klakson yang berbunyi telolet tersebut menjadi hal yang cukup membuat orang terhibur.

"Fenomena 'Om Telolet Om' ini contoh bahwa bahagia itu sederhana karena itu kami ingin buat bahagia warganya," ucap Anies saat blusukan di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu(21/12).

"Saya sampaikan apresiasi, itu menyebar kebahagiaan. Fenomena ini telolet menurut saya menggambarkan betapa ide sederhana viral dan menyebar ke seluruh dunia karena itu pada warga Jakarta yuk kita cari yang beda, jangan yang lama," kata Anies.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memahami anak-anak sekadar mencari hiburan dengan berdiri di pinggir jalan dan merekam bunyi klakson. "Kita menghargai masyarakat memulai satu kegemaran tertentu. Tapi kegemaran itu harus di lihat secara lengkap," kata Budi saat dihubungi, Rabu (21/12).

Budi melihat cara anak-anak mencari kebahagiaan dengan meminta telolet tidak ada manfaatnya. Dia berharap orang tua tidak membiarkan anak-anak meminta telolet. "Kegiatan-kegiatan yang sebenarnya tidak memberikan manfaat bahkan membahayakan diri sendiri," ucapnya.



Menurutnya, faktor keselamatan anak-anak yang berdiri di pinggir jalan saat bus melintas jauh lebih penting. Kebiasaan ini bisa membahayakan keselamatan mereka karena dilakukan di pinggir jalan besar.

"Apakah kegemaran itu ada manfaatnya, apakah kegemaran itu membahayakan orang. Nah kalau itu yang terjadi kita melihat bahwa ada kemungkinan itu bisa membahayakan diri sendiri atau pihak lain yang turut serta menonton," sambung Pria asal Palembang, Sumatera Selatan ini.

Karena itu Budi Karya mengimbau sopir bus untuk tidak melayani permintaan anak-anak yang meminta 'telolet'. "Jadi kami mengimbau kepada pengguna atau sopir-sopir tidak mengikuti permintaan-permintaan itu," katanya.

Sederhananya kebahagiaan anak-anak di Indonesia ini ternyata berhasil mencuri perhatian dunia. Tak tanggung-tanggung, selebriti papan atas pun seakan tak mau ketinggalan dengan demam unik 'om telolet' yang ternyata sanggup menjadi trending topic di dunia. Artis dunia seperti DJ Snake, The Chainsmokers, Zedd dan lain-lain. Bahkan di akun instagram Yellow Claw sampai mengunggah video serta trending 'om telolet om'. Sontak saja hal ini menjadi perbincangan di seluruh dunia.



'om telolet om' mendadak mendunia awalnya dari komen-komen di berbagai akun milik artis dunia. Setelah banyak diberondong dengan komentar 'om telolet om', rupanya si pemilik akun atau artis tersebut penasaran dengan maksud dari komentar itu. Maka, jadilah 'om telolet om' trending topic dunia saat ini.
SHARE ARTIKEL