Insiden Di Rusia dan Meksiko Tewaskan Hampir 100 Orang

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 22 Dec 2016

Insiden Di Rusia dan Meksiko Tewaskan Hampir 100 Orang
Penyelidikan Kebakaran/REUTERS
Sejumlah petugas tengah melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran di pabrik kembang api di San Pablito, Meksiko, Rabu 21 Desember 2016.

Dua insiden terpisah yang terjadi di Meksiko dan Rusia, Rabu 21 Desember 2016 menyebabkan hampir 100 orang tewas. Dikutip dari pikiran-rakyat, seperti dilaporkan Reuters, insiden ledakan di pabrik kembang api di San Pablito, 30 kilometer dari kota Meksiko, menewaskan 31 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak. Sementara insiden keracunan minuman keras oplosan di kota Irkutsk, Siberia, menewaskan 62 orang. Kasus keracunan minuman keras oplosan di Siberia itu merupakan yang terparah di Rusia.

Kasus ledakan di pabrik kembang api San Pablito dilaporkan mengejutkan banyak warga setempat. Dilansir BBC dan AFP, berdasarkan rekaman video dari lokasi kejadian, tampak kembang api dalam jumlah besar melesat ke udara saat terbakar. Bahkan, jalan di dekat lokasi kejadian pun sampai gosong terbakar.

Berikut videonya,



Puluhan paramedis dan polisi langsung datang ke tempat kejadian untuk menolong dan mengevakuasi korban. Namun, penyebab ledakan masih belum diketahui secara pasti. Penyelidikan masih berlangsung.

Gubernur negara bagian, Eruviel Avila mengatakan prioritas utama adalah merawat yang terluka, dan mereka telah mengirimkan petugas gawat darurat ke tempat kejadian. Kembang api terus meletup setelah ledakan awal dan sempat membentuk awan hitam tebal dari kepulan asap yang membumbung di lokasi kebakaran.

Sejumlah foto yang ditunjukkan polisi dan tenaga medis di tempat kejadian memperlihatkan beberapa orang yang terluka di antara kios-kios pasar yang hancur, dan bangunan bata hangus akibat suhu sangat panas.

Baca Juga: Kondisi Warga Allepo Sangat Memprihatinkan. Relawan Indonesia Beri Ribuan Makanan Siap Saji

Sementara itu, dari Siberia dilaporkan bahwa jumlah warga Rusia yang tewas akibat meminum minuman keras oplosan bertambah menjadi 62 orang. Minuman keras oplosan itu dibuat dari losion cair khusus untuk dipakai mandi. Losion tersebut kerap dipakai sebagai bahan oplosan miras karena harganya murah dan mengandung alkohol.

Berdasarkan laporan komite investigasi Rusia, yang dikutip BBC, cairan beraroma bunga tersebut kerap dikonsumsi warga miskin seperti minuman beralkohol biasa. Mereka berani mengkonsumsi cairan tersebut karena di daftar bahan pembuat losion tersebut, dicantumkan bahwa cairan tersebut mengandung alkohol yang dianggap aman untuk tubuh.

Kenyataannya, cairan mandi tersebut mengandung metanol, yang sangat berbahaya bagi tubuh karena mengakibatkan kebutaan, bahkan kematian.
SHARE ARTIKEL