Dora Natalia, Pegawai Mahkamah Agung Teka Maki Dan Cakar Anggota Satuan Patwal Ditlantas Polda Metro

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 14 Dec 2016
Dora Natalia, Pegawai Mahkamah Agung Teka Maki Dan Cakar Anggota Satuan Patwal Ditlantas Polda Metro

Anggota Satuan Patwal Ditlantas Polda Metro Jaya Aiptu Sutisna membeberkan kejadian ketika dirinya dimaki dan dicakar pegawai Mahkamah Agung, Dora Natalia Singarimbun. Kejadian itu sempat viral di media sosial karena rekaman videonya tersebar.

BACA JUGA : Kasus Penodaan Agama Merupakan Upaya Penyingkiran Ahok Dari Pilkada DKI 1 yang Mulai Tercium Oleh Kuasa Hukum Ahok

Sutisna mengatakan, saat itu dirinya tidak bermaksud menilang Dora. Sebab Dora, menurutnya, tidak melakukan pelanggaran lalu lintas.

"Tidak melanggar dan tidak salah, makanya saya tidak memberhentikan. Masa saya mau memberhentikan orang yang tidak salah," ujar Sutisna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Sutisna mengatakan, saat itu dia sedang mengatur lalu lintas di jalur khusus bus TransJakarta (busway) di Jl Jatinegara Barat, Jakarta Timur.

Sekitar pukul 09.00 WIB, tiba-tiba Dora berhenti di depannya sambil memakinya.

"Kemudian ada mobil Xenia berhenti persis di depan saya. Dia buka kaca sebelah kanan, dia teriakin saya, 'Eh a**** kalau mau berdiri jangan di depan sana,'" tutur Sutisna menceritakan amukan Dora.

Semula Sutisna tidak menghiraukan makian tersebut karena menganggap teriakan yang dikeluarkan bukan ditujukan kepadanya. Namun Dora kembali berteriak dengan melontarkan perkataan kasar kepadanya.

"Eh, ternyata dia manggil lagi, 'Eh...(kata-kata kasar) saya ngomong sama elu.' 'Oh maaf Ibu, kenapa Ibu marah-marah pagi-pagi, marah-marah sama saya, apa saya salah sama ibu?'" ujar Sutisna.

Singkat cerita, Sutisna bermaksud memfoto pelat mobil Dora. Dora marah, kemudian merebut handphone Sutisna, hingga akhirnya Sutisna mengambil kunci mobil Dora, yang kemudian disambut Dora dengan menarik seragamnya.

Bahkan kancing seragam Sutisna copot, rompinya terlepas, dan tanda kepangkatannya copot saat ditarik-tarik oleh Dora. Sutisna saat itu tidak melawan.

"Mungkin sudah capek mukulin saya dan saya juga tidak mau melawan. Akhirnya ibu itu sudah puas, 'Kalau sudah puas dan merasa sudah tenang jiwa Ibu, ini kunci saya kembalikan.' Akhirnya kunci saya kembalikan," terang Sutisna.

Setelah kunci mobilnya dikembalikan, Dora pun pergi meninggalkan Sutisna. Saat itu, handphone milik Sutisna yang masih dia pegang dibuang ke lajur busway.

"Setelah saya kembalikan kuncinya, si ibu itu pergi, mungkin dia sadar, handphone saya masih sama dia, akhirnya dia lempar ke jalur TransJakarta," kata Sutisna.
SHARE ARTIKEL