Ali Bin Abi Thalib, Pemimpin Ke-empat yang Penuh Wawasan Hidup, Inilah Diantaranya!

Penulis Unknown | Ditayangkan 24 Dec 2016

Ali Bin Abi Thalib, Pemimpin Ke-empat yang Penuh Wawasan Hidup, Inilah Diantaranya!

Ali bin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sepupu Rasullullah Saw., dan juga khalifah terakhir dalam kekhalifahan Kulafaur Rasyidin menurut pandangan Sunni. Namun bagi Islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12 imam Syiah. Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab.

Baca juga : Wahai Kaum Wanita, Tak Mau Tutup Auratmu Mulai Sekarang? Rasakan Ini!

Dari situlah banyak yang menganggap bahwa Ali bin Abi Thalib merupakan pemuda yang cerdas dan penuh dengan keberanian. Menelisik kembali sang pemimpin ke-empat yang penuh dengan wawasan hidup. Inilah beberapa kutipan dari beliau yang bisa diteladani agar menjadikan hidup lebih baik kedepannya. Simak semuanya berikut ini.

1. Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal

Ali Bin Abi Thalib, Pemimpin Ke-empat yang Penuh Wawasan Hidup, Inilah Diantaranya!

2. Kecemburuan seorang wanita adalah kekufuran, sedangkan kecemburuan seorang laki-laki adalah keimanan.

Ali Bin Abi Thalib, Pemimpin Ke-empat yang Penuh Wawasan Hidup, Inilah Diantaranya!

3. Sesungguhnya wanita sanggup menyembunyikan cinta selama empat puluh tahun, namun tidak (sanggup) menyembunyikan kebenciaan walau hanya sesaat.

Ali Bin Abi Thalib, Pemimpin Ke-empat yang Penuh Wawasan Hidup, Inilah Diantaranya!

4. Memulai pekerjaan adalah sunnah, sedangkan memeliharanya adalah wajib

Ali Bin Abi Thalib, Pemimpin Ke-empat yang Penuh Wawasan Hidup, Inilah Diantaranya!

5. Bahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi kusir untuk nafsunya dan menjadi nahkoda bagi bahtera hidupnya

Ali Bin Abi Thalib, Pemimpin Ke-empat yang Penuh Wawasan Hidup, Inilah Diantaranya!

Baca juga : Menyambut Hari Ibu dengan Kutipan Film Surga di Rumahmu, Surgamu Ada di Rumah!

Tentu saja, mencintai Ali bukan hanya klaim semata. Mencintainya adalah dengan mengikuti perintahnya, tidak melebih-lebihkannya dari yang semestinya, dan mencintai orang-orang yang ia cintai. Ali mengutamakan Abu Bakar dan Umar atas dirinya, demikian juga semestinya orang-orang yang mengaku mencintainya, mengikuti keyakinannya.
SHARE ARTIKEL