Mampu Terbang 10 Bulan Tanpa Berhenti, Burung Ini Disebut Paling Tangguh

Penulis Penulis | Ditayangkan 01 Nov 2016
Sebuah migrasi tahunan memang selalu di lakukan seluruh hewan di dunia, tujuan untuk migrasi tidak bukan untuk mencari tempat tinggal dan sumber makanan, tidak terkecuali dengan burung yang satu ini.

Mampu Terbang 10 Bulan Tanpa Berhenti, Burung Ini Disebut Paling Tangguh

Seperti yang dilansir kompas.com Burung kapinis (Apus-apus) boleh dibilang sebagai burung paling tangguh di udara. Spesies itu mampu terbang 10 bulan tanpa sekali pun mendarat.

Jangan Lewatkan : Mengerikan, Teknisi ini Tewas Terjepit Lift di Universitas Jayabaya

Penelitian Andres Hedenstrom dari Lund University yang dipublikasikan di jurnal Current Biology pada Kamis (27/10/2016) menjadi bukti ketangguhan burung tersebut.

Peneliti asal Inggris, Ron Lockey, pada tahun 1970-an telah menduga bahwa kapinis punya kemampuan terbang luar biasa. Namun, Hedenstrom-lah yang pertama kali membuktikan.

Hedenstrom dan rekannya menaruh perangkat mini pemantau gerak di punggung sejumlah burung kapinis. Perangkat itu sangat ringan, hanya 1 gram, sehingga burung tak merasa membawa beban.

Data hasil pemantauan mengungkap, dalam setahun, kapinis mampu terbang hingga 10 bulan non-stop dan hanya berada penuh di daratan selama 2 bulan.

"Penemuan ini mendobrak batasan pengetahuan kita tentang fisiologi hewan," kata Hedenstrom. "10 bulan adalah waktu terbang terlama pada burung, ini rekor," jelasnya seperti dikutip Science Alert.

Kemampuan terbang kapinis Apus apus mengalahkan jenis kapinis lainnya, Tachymarptis melba, yang bisa terbang 6 bulan tanpa henti.

Baik Apus apus maupun Tachymarptis melba menempuh perjalanan sejauh jutaan kilometer selama hidupnya yang rata-rata hanya 5,5 tahun. Mereka bisa terbang dari Eropa ke Afrika saat pergantian musim.

Mengungkap ketangguhan kapinis, Hedenstrom belum puas. Ia bertanya-tanya, bagaimana kapinis bisa bertahan lama di udara dan apakah burung itu tidak tidur sama sekali selama 10 bulan.

"Setiap hari, saat fajar dan senja, kapinis naik ke ketinggian 2-3 kilometer. Mungkin mereka tidur saat turun dari ketinggian, tapi kita tak yakin," katanya.
SHARE ARTIKEL