kekhawatiran Seorang Muslimah Amerika Serikat Ketika Terpilihnya Donald Trump Sebagai Presiden Baru

Penulis Penulis | Ditayangkan 11 Nov 2016
Seorang muslimah amerika serikat yang tinggal di detroit, salah satu wilayah As dengan populasi muslim terbanyak, mengaku khawatir dengan terpilihnya donald trump sebagai presiden amerika serikat.

kekhawatiran Seorang Muslimah Amerika Serikat Ketika Terpilihnya Donald Trump Sebagai Presiden Baru

"saya hanya tertarik dengan apa yang dia ucapkan, dan kemana semua itu akan berjalan" ujar Mona musid seperti yang dilansir dari France24.

Musid yang ditemui saat tengah mendengarkan pidato kemenangan Trump lewat situs berbagi video Youtube mengatakan hanya ingin melihat dalam waktu dekat apakah yang Trump katakan bisa terwujud.

Perempuan 25 tahun ini mengatakan keluarganya tinggal di Negeri Paman Sam sudah sangat lama, sejak 1940-an. Keluarga keturunan Yaman ini mengaku sangat khawatir dan terkejut saat tahu Trump terpilih jadi presiden.

Kekhawatiran serupa juga diucapkan oleh Hazem Bata, ketua Masyarakat Islam Amerika Utara, yang merupakan salah satu kelompok advokasi muslim nasional.

kekhawatiran Seorang Muslimah Amerika Serikat Ketika Terpilihnya Donald Trump Sebagai Presiden Baru

Seperti yang dilansir dari merdeka.com "Yang saya dengar (dari anggota) adalah campuran rasa takut dan kekhawatiran. Banyak orang merasa rentan. Memang banyak muslim di sini bukan warga negara Amerika Serikat. Mereka di sini legal, namun bukan warga AS," seru Bata.

Dalam pidato kemenangannya, Trump menawarkan kesatuan bagi semua masyarakat Amerika Serikat tidak peduli suku, ras dan agamanya.

"Saya berjanji kepada setiap warga di tanah kami, bahwa saya akan menjadi presiden untuk semua orang Amerika, semua ras, agama, latar belakang dan keyakinan," tutur Trump dalam pidatonya.

Trump mulai membuktikan janjinya dengan menghapus sejumlah pernyataan kontroversialnya mengenai rencana larangan umat Islam masuk ke Negara Adi Daya tersebut dari situs resminya. Laman yang tadinya berisi pidato mengenai muslim tersebut, kini dialihkan ke laman lain, di mana pengunjung diarahkan untuk memberikan sumbangan terhadap kampanyenya.

SHARE ARTIKEL