Kata Siapa Petani Harus Berpakaian Lusuh dan Apa Adanya Saat di Sawah, Petani ini Modis dan Keren Lho

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 06 Nov 2016


Kata Siapa Petani Harus Berpakaian Lusuh dan Apa Adanya Saat di Sawah, Petani ini Modis dan Keren Lho

Memang bila mendengar profesi petani, kita sering asumsikan bahwa mereka bekerja di sawah dengan kuatnya bertahan di bawah terik matahari serta menghadang rasa gatal dan tak enaknya bau keringat yang terus mengucur.

Memang benar demikian mungkin yang terjadi pada petani-petani di Indonesia, dan tepatnya ini kepada buruh taninya.

Namun meskipun petani atau pemilik lahan itu sendiri, biasanya pergi ke sawah atau ladang dengan pakaian seadanya. Tak pernah ada pakaian atau baju khusus atau seragam untuk pergi ke sawah. Beberapa petani sawit memang memakai seragam karena perkebunan tersebut dikelola oleh sebuah perusahaan.

Namun, berbeda dengan petani yang satu ini. Namanya Kiyot Saito. Pemuda dari Jepang ini memang luar biasa. Setiap hari ia pergi ke sawah dengan berdandan dan memakai jas layaknya datang ke konferensi antar bangsa.

Baca Juga : Indahnya Bhinekka Tunggal Ika, Meski Beda Agama Mereka Saling Menyuapi

Di Jepang dan di negara lain memang ada baju khusus untuk keperluan tertentu. Misalnya baju khusus untuk mendaki gunung, memasak, berolah raga dan bersantai.

Tampaknya Saito yang mempunyai akun Twitter @popotan0911 ingin mempunyai baju khusus untuk pergi ke sawah. Selain memakai jas lengkap, Saito melengkapi penampilannya dengan dasi kupu-kupu dan topi.

Dilansir liputan6.com, penampilannya yang berbeda ini mencuri perhatian publik internasional. Banyak media menuliskan keberadaannya sebagai petani yang mempertahankan warisan leluhurnya yang telah berusia 400 tahun. Kini ia mendadak tenar. Ia sangat populer di YouTube dan Zoomin.tv. Saito mendapat julukan sebagai petani berpakaian terbaik di dunia.


Lihat nih videonya ketika Saito sedang bekerja,


Saito adalah generasi petani ke-16 di keluarganya. Ia pernah juga meninggalkan kampung halamannya dan merantau ke kota. Ia memang berencana ingin pulang kampung dan meneruskan tradisi keluarganya sebagai petani. Dalam salah satu kesempatan ia berbincang dengan saudaranya. Dengan nada bercanda ia mengatakan bahwa ketika di sawah harus memakai jas hujan seharian.

Dari ide sederhana ini, Saito akhirnya memutuskan memakai jas yang sebenarnya, bukan jas hujan seperti yang dibahas bersama saudaranya. Dengan memakai jas sebenarnya ia juga ingin menarik perhatian kaum muda Jepang yang sekarang lebih banyak bekerja di luar bidang pertanian.

Menurut Saito, ia akan mengubah kesan bahwa menjadi petani sekarang ini sangat menyenangkan dan bukan pekerjaan orang-orang tua yang konvensional.

Melalui video Saito mengajak kepada generasi muda Jepang untuk kembali menjadi petani. Dan menjadi petani adalah profesi yang tak kalah menantang di banding profesi lainnya.

Bagaimana menurutmu?
SHARE ARTIKEL