Sebut Peserta Aksi 411 Dibayar Rp 500.000, Ahmad Dhani ‘Semprot’ Ahok : Emang Duit Mbah Mu!

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 18 Nov 2016

Sebut Peserta Aksi 411 Dibayar Rp 500.000, Ahmad Dhani ‘Semprot’ Ahok : Emang Duit Mbah Mu!
Aski bela Al Qur'an 4 November 2016

Belum selesai kasus yang diaspirasikan lewat aksi demo pada tanggal 4 November 2016. Sudah muncul isu baru terkait kasus penistaan agama Islam. Terjerat menjadi tersangka, Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah dilaporkan lagi ke polisi ata tuduhan pencemaran nama baik.

Baca Juga : Ahok Dilaporkan Lagi ke Polisi Karena Sebut Tiap Pendemo Dibayar Rp 500.000

“Hal ini tidak mudah (mengungkap pendana demo), Anda mengirim lebih dari 100 ribu orang, sebagian besar dari mereka (pendemo), jika Anda melihat berita itu, mereka mengatakan mereka mendapat uang Rp 500 ribu,” kata Ahok dalam sebuah wawancara ekslusif dengan ABC 7.30.

Ucapan Ahok mendapat respon keras dari musisi kondang Ahmad Dhani yang juga menjadi Balon Wakil Bupati Bekasi.

Menurut Ahmad Dhani, Ahok dianggap mencemarkan nama baik dengan menuduh pendemo merupakan orang-orang bayaran. “Dikasih uang Rp 500.000,, emange duite mbah mu” ujar Ahmad Dhani.

Kami ringkas dari islampos.com, Mungkingkah, jika pada 4 November para peserta diberi dana untuk datang pada acara, alangkah repot dan mahalnya biaya.

Hitungan kasar. Misalnya, jika peserta yang ada sekitar 100 ribu belaka, maka “panitia” harus menyiapkan dana sebesar 50 milyar hingga. Itu juga kalau biayanya 500 ribu per kepala. Wow, 50 milyar rupiah jumlah yang gila tentu saja!

Kalaupun misalnya dikurangi sedikit saja, misalnya, jangan deh sampai 500 ribu, 100 ribu cukup-cukup saja: maka jika dikalkulasikan secara logika, masih tetep dengan jumlah peserta hanya 100 ribu, maka jumlah dana yang harus ada adalah 10 milyar di muka. Ini juga jumlah yang tentunya bukan main-main.

Atau katakan separuhnya saja, yaitu Rp 50.000 kali 100.000 jumlah total 5 milyar juga. Hanya berkurang sedikit saja. Jumlah itu bukan jumlah yang main-main ya.

Jika benar iya, maka siapa orangnya gerangan yang mau jadi “bandar” penyediaan dana?

Baca Juga : "Kalau Ahok ngomong 'lihat deh di pengadilan', saya sudah tahu tuh kalau dia ngomong ada sesuatu, bakalan dia bebas," kata Lulung

Sedangkan pada kenyataannya, peserta yang ada jumlahnya lebih dari sejuta. Jika satu juta per kepala dikalikan 500 ribu, jumlahnya bisa-bisa cukup buat bayar sebagian utang negara. Nah, pertanyaannya siapa yang mau jadi penyandang dana sebegitu besarnya?

Padahal, para peserta merogoh dana dari diri sendiri saja. Tak ada itu bantuan dari siapa-siapa. Ini memang tak masuk logika; datang dari seberang sana, pakai kapal pakai pesawat udara, hanya untuk jadi peserta, kok bisa-bisanya merogoh dana sebegitu besarnya? Tapi begitulah adanya, jika agama sudah dianggap dinista, orang tak akan pernah berpikir sekali dua.

Mereka rela datang dan pecahkan tabungan yang ada. Tabungan buat nikah dipakai begitu saja. Tabungan buat modal dagang, dikerahkan juga. Esok hari, dipikirkan nanti saja, biar Allah SWT—sang Maha Kuasa—yang akan menggantinya.


SHARE ARTIKEL