Harga Murah. Ternyata Xiaomi Berikan Ponsel Secara Cuma-Cuma ke Konsumen

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 30 Nov 2016

Harga Murah. Ternyata Xiaomi Berikan Ponsel Secara Cuma-Cuma ke Konsumen
Vice President Global Xiaomi Hugo Barra memperkenalkan produk andalan baru pabrikan asal China itu, Mi5. Foto Reuters


Seperti kita tahu Xiaomi menjadi merk yang begitu menggebrak pasaran smartphone dalam negeri. Kenapa bisa seperti itu? Para penggemar smartphone berbasis OS Android mengagumi dengan spek yang begitu gahar namun harga yang sangat terjangkau. Namun Vice President Xiaomi terang-terangan tentang hal ini.

Vice President Global Xiaomi, Hugo Barra mengungkapkan bahwa perusahaan tidak mendapat untung dari penjualan smartphone. Hal ini diutarakan Barra dalam sesi wawancaranya dengan Reuters.

Hugo Barra mengatakan bahwa jika Xiaomi menjual 10 miliar unit smartphone pun perusahaan tetap tidak akan untung.

"Pada dasarnya, kami memberi cuma-cuma (ponsel kami) ke kalian tanpa menghasilkan uang," kata Barra, seperti dikutip dari Reuters melalui Kompastekno, Minggu (27/11/2016).

Ia menambahkan, pada intinya, konsep bisnis Xiaomi adalah mencari pendapatan yang berulang-ulang (recurring revenue) selama beberapa tahun, bukan mencari untung dengan cepat lewat margin (selisih ongkos produksi dan harga jual) smartphone yang dijualnya.

Selain smartphone, Xiaomi juga berharap bisa mendapatkan pemasukan dari sektor lain bisnisnya, seperti bisnis peranti smart home, aksesori smartphone, serta bisnis software dan layanannya.

Tanggapan itu dilontarkan Barra kepada Reuters setelah lembaga riset IDC melaporkan bisnis smartphone Xiaomi tahun ini turun 12 persen secara global dibandingkan tahun lalu. IDC juga meramalkan penjualan Xiaomi di kuartal ketiga di China akan turun 45 persen.

Baca Juga: Cara Laporkan Berita "Hoax" di Facebook, Google, dan Twitter

Hugo Barra juga menampik isu miring bahwa Xiaomi sedang kehabisan uang dan butuh pendanaan lewat IPO, seperti vendor smartphone China lainnya, yakni LeEco.

"Tidak ada desakan untuk melakukan IPO (initial public offering) atau pendanaan privat," kata Barra.

Xiaomi sendiri terakhir mendapatkan pendanaan pada 2014 lalu. Pendanaan itu membuat valuasi perusahaan Xiaomi menjadi 46 miliar dollar AS. Saat itu, Xiaomi menjadi perusahaan rintisan digital (startup) paling kaya, sekaligus vendor smartphone terlaris di China.
SHARE ARTIKEL