Benarkah Ujian Nasional Bakal Dihapus? Ini Kata Jokowi Langsung

Penulis Unknown | Ditayangkan 27 Nov 2016

Banyak pihak yang setuju dengan dihapuskannya UN. Hal ini terjadi karena UN dianggap menghambat dan tidak berfungsi dengan optimal.

Benarkah Ujian Nasional Bakal Dihapus? Ini Kata Jokowi Langsung

BACA JUGA: Setahun Terkubur di Danau, iPhone4 Ini Masih Hidup. Begini Kisahnya...

Anggapan itu sudah lama muncul, tapi baru 2016 ini Menteri Pendidikan bertindak. Tak ketinggalan juga, Presiden Jokowidodo turut memberi masukan.

Dikutip dari Tribun, Presiden Joko Widodo mengatakan rencana kebijakan penghentian sementara atau moratorium pelaksanaan ujian nasional (UN) masih dalam proses. Menurut dia, rencana moratorium itu akan dibahas dalam rapat terbatas (ratas).

"Memang dari Menteri Pendidikan menyampaikan itu, tapi tentu saja harus ada rasatnya dulu," kata Jokowi, melalui keterangan resminya dari Biro Pers Kepresidenan, Sabtu, 26 November 2016.

Jokowi sadar tujuan moratorium UN untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan perbaikan sarana prasarana di setiap sekolah. Tujuan moratorium, kata Jokowi, juga untuk mengetahui standar kompetensi materi ujian untuk para siswa.

"Kalau itu memang perlu untuk mengetahui standar-standar dari ujian, dari kualitas pendidikan kita kalau diperlukan, dilakukan," ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengusulkan penghapusan sementara pelaksanaan UN. Hal ini bertujuan untuk menata kualitas pendidikan sekolah di Indonesia.

Dasar hukum moratorium adalah putusan Mahkamah Agung pada tahun 2009. Isi putusan itu adalah pemerintah diwajibkan meningkatkan kualitas guru, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, serta akses informasi di seluruh Indonesia, sebelum menerapkan standar kelulusan siswa dengan UN.

Itu artinya, selama ini UN dianggap terlalu memaksakan siswa untuk memenuhi standar kelulusan. Padahal, kualitas guru dan sarana prasarana sekolah masih minim. Muhadjir juga memastikan UN akan dihapus sementara sejak 2017 nanti.

Keputusan itu sudah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Saya sudah dipanggil Pak Presiden, sebelum jumatan tadi saya dipanggil. Prinsipnya beliau sudah menyetujui, tinggal menunggu inpres," kata Muhadjir dalam siaran pers yang diterima Tribunnews, di Jakarta Jumat (25/11/2016).

Meskipun dihapus, tapi tetap ada ujian akhir bagi siswa untuk menggantinya. Bagaimana menurutmu?
SHARE ARTIKEL