Bagi Pengguna Jalan Sebaiknya Hindari Rute yang Akan Dilalui Pendemo Pada Aksi Bela Al Qur`an Siang Nanti

Penulis Penulis | Ditayangkan 04 Nov 2016

Organisasi masyarakat yang akan berdemonstrasi pada siang nanti, tepatnya setelah shalat jum'at yang di laksanakan di masjid istiqlal sekaligus menjadi tempat start para demonstran.

Bagi Pengguna Jalan Sebaiknya Hindari Rute yang Akan Dilalui Pendemo Pada Aksi Bela Al Qur`an Siang Nanti

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, setelah shalat jumat, demonstran akan berjalan kaki melalui Lapangan Banteng, lalu ke Jalan Pejambon untuk menuju Kantor Bareskrim Polri di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat.

Setelah dari Kantor Bareskrim, demonstran bergeser ke Balai Kota DKI Jakarta melalui Jalan Medan Merdeka Selatan.

Jangan Lewatkan : Perjalanan Ekstrim Malang-Jakarta Ditempuh Dengan Motor Buntut, Pria 70 Tahun Ini Siap Ikuti Demo Hari Ini

Selanjutnya, demonstran akan bergerak ke Bundaran Patung Kuda dan berbelok kanan melalui Jalan Medan Merdeka Barat untuk menuju ke depan Istana Merdeka.

Seperti yang dilansir kompas.com saat menghubungi Awi Setiyono selaku kabid humas polda metro jaya, "Nanti rencana perwakilan sekitar 25 orang yang disediakan, beberapa perwakilan dari ulama, pimpinan demo, nanti diterima di Istana Presiden, kemudian di sana mereka menyerahkan petisi".

Selain itu ia juga menambahkan, setelah dari Istana Negara para demonstran akan kembali melanjutkan perjalanan menuju Gedung MPR?DPR RI, senayan melalui melalui Jalan Medan Merdeka Barat, lalu ke Jalan MH Thamrin, Sudirman, kemudian berputar di Bundaran Semanggi untuk menuju ke Gedung mpr/DPR RI di Jalan Gatot Soebroto.

"Untuk rekayasa lalu lintas bersifat situasional. Kalau memang jadi long march ke DPR, titik-titik yang akan dilewati pasti kami lakukan rekayasa. Massa lewat kami tutup jalan. Kalau massa sudah selesai lewat, ya kami buka lagi," kata Awi.

Baca Juga : Daftar Tempat Penginapan Gratis Buat Demonstran 4 November

Demonstrasi itu bertujuan untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menistakan agama.

Aksi demonstrasi tersebut merupakan aksi lanjutan dari aksi yang pernah digelar pada 14 Oktober 2016 lalu. Pihak kepolisian bersama TNI telah menyiagakan 18.000 personel keamanan untuk mengawal demo tersebut.

SHARE ARTIKEL