Pemprov DKI Tawarkan Warga Tangkap Tikus dan Akan Dibeli Rp 20.000,-/ekor. Simak Mekanismenya!

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 19 Oct 2016
Pemprov DKI Tawarkan Warga Tangkap Tikus dan Akan Dibeli Rp 20.000,-/ekor. Simak Mekanismenya!

Upaya Pemprov DKI Jakarta ini terbilang cukup unik. Demi ibu kota yang bebas dari tikus yang merupakan hewan pengerat ini, pemprov DKI memberikan tawaran yang cukup menggiurkan bagi warganya untuk menangkap tikus yang nantinya tikus itu akan dihargai Rp 20 ribu per ekor.

"Sebenarnya kita ini tikusnya sudah jadi hama juga, sudah banyak. Nah kalau warga itu bisa tangkap tikus, Pak Wagub bilang begitu, melalui RT/RW dan lurah, nah kan ada kompensasinya sekian ribu. Bangkainya itu akan kita bantu untuk buang terus kita kubur," kata Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Ali Maulana Hakim, Selasa (18/10/2016) malam, dilansir detikcom.

Baca Juga : Kisah Sedih Minah, Nenek yang Hidup dari Sisa Ceceran Beras di Pasar Cipinang

Lalu bagaimana mekanisme penyerahan tikus-tikus tersebut? Apakah warga harus datang ke Balai Kota untuk mendapatkan imbalan per ekor tikus Rp 20 ribu?

"Kalau teknisnya mungkin di wilayah ya lurah, camat, wali kota (jadi terverifikasi warga Jakarta atau bukan)," ujar Ali.

"Enggaklah (warga luar Jakarta ikut tangkap tikus), (warga) Jakarta doang," kata Ali menambahkan.

Ali menyebut bahwa program yang dicanangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat itu masih akan dibahas teknisnya. Nantinya Dinas Kebersihan akan diberi tugas untuk membuang tikus-tikus hasil tangkapan warga.

"Bangkainya ini kalau ditangkap kuburnya di mana, nah ini kita lagi nunggu koordinasi dengan aparat wilayah, lurah dan sebagainya, teknisnya bagaimana. Kita sih hanya support nih, kita bantu buangnya. Sebenarnya sih enggak sampai ke Balai Kota, paling ke lurah, tapi akan dirapatkan lagi teknisnya. Karena kan ada instansi terkait ada Dinas Kesehatan, Dinas KPKP Ketahanan Pangan," jelas Ali.

Hmmm, bagaimana ya? Apakah upaya ini cukup untuk membasmi hewan pengerat ini?
SHARE ARTIKEL