Mengagumkan, Android Pay Siap Gantikan Kartu Kredit

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 26 Oct 2016
Mengagumkan, Android Pay Siap Gantikan Kartu Kredit

Banyak orang yang merasa benci harus memasukan pasword untuk verifikasi data saat transaksi jual-beli  Sekarang ada solusi yang digagas perusahaan teknologi, pedagang dan proses pembayaran.

Google telah bermitra dengan Visa dan Mastercard untuk memperluas jangkauan Android Pay. Jadi para pengguna memungkinkan memverifikasi identitas mereka tanpa password. Sebagai gantinya, dapat digunakan sidik jari. Misalnya untuk pedagang yang menerima pembayaran online melalui Visa atau Master.

BACA JUGA : AMAZING, Google ciptakan Papan Pintar

Ketiga perusahaan membantu orang untuk tidak perlu repot-repot memperbaharui data mereka.

Kemitraan tiga perusahaan tersebut memperluas jangkauan Android Pay. Dimana ketiga peruahaan membantu masalah yang dihadapi sebagian orang yang kerap lupa pasword.

Andorid Pay adalah dompet digital yang dikembangkan Google yang berfungsi sebagai alat pembayaran dan pembelian. Andorid pay memungkinkan penggunanya untuk melakukan pembayaran lewat ponsel Android, tablet hingga jam tangan.

Cara kerjanya, Android Pay menggunakan near field communication untuk mengirimkan informasi kartu. Kemudian memfasilitasi transfer dana ke penjual. Fungsi dari Andoroid pay adalah menggantikan kredit atau debit pada kuart chip. Plus menghilangkan fungsi pin.

Mengagumkan, Android Pay Siap Gantikan Kartu Kredit

Kemitraan baru tersebut akan dimulai pada tahun 2017. Pali Bhat, kepala global produk pembayaran di Google mengumumkannya,

Bhat menilai kemitraan tersebut akan bermanfaat bagi pedagang dan konsumen. Bhat menjelaskan keuntungan dari mitra tersebut bagi pedagang adalah efisiensi yang dapat mengerakan kegiatan jualan lebih tinggi. Sementara bagi pembeli online tidak lagi harus direpotkan untuk mengingat pasword atau pin.
"Ini akan membangun pengalaman belanja baru bagi pengguna Android," kata Bhat dalam emailnya.

Saat ini layanan Android Pay telah dipakai di Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Australia dan Hongkong. Layanan telah dimulai sejak tahun 2015 dan terus berkembang.

SHARE ARTIKEL