Konflik di Perbatasan Myanmar Kembali Terjadi, 26 Muslim Myanmar Tewas Diserang Polisi

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 14 Oct 2016

Konflik di Perbatasan Myanmar Kembali Terjadi, 26 Muslim Myanmar Tewas Diserang Polisi

Konflik yang terjadi diperbatasan Myanmar terus memakan korban. Total, korban tewas hingga hari ini mencapai 39 jiwa.

10 pelaku penyerangan dilaporkan tewas pada Selasa 11 Oktober. Beberapa senapan milik pelaku penyerangan pun berhasil disita di Desa Kyetyoepyin, Maundaw.

Pada insiden terpisah pada Rabu 12 Oktober, pihak militer menuduh pelaku penyerangan menyulut api terhadap 25 rumah warga. Adapun insiden korban tewas yang dilaporkan sejak Minggu, mencapai 39 jiwa, dengan rincian 26 muslim Myanmar dan 13 anggota polisi.

Sebelumnya, pada Minggu 9 Oktober dini hari. Diduga sekelompok pemuda Rohingya menyerang 3 pos polisis. Media pemerintah menyebutkan dalam serangan para pemuda Rohingya itu, sembilan polisi dikabarkan tewas. Hingga pihak keamanan Myanmar menyerbu perkampungan muslim tersebut yang berujung tewasnya 26 warga muslim itu.

Baca Juga : Mengejutkan, Istana Mengungkapkan Dokumen Investigasi Kasus Munir Dipegang SBY

Dari laporan resmi pemerintah, personel militer dan bala bantuan polisi turut membantu penyerbuan ke kota mayoritas muslim itu dari Maungdaw, sebelah utara Rakhine. Mereka bentrok dengan kelompok-kelompok masyarakat yang kurang lebih berjumlah 300 orang, yang bersenjatakan pistol, pedang dan pisau.

Dilaporkan Reuters, Kamis (13/10), para pegiat hak asasi manusia dan pendukung muslim Rohingya menyuarakan keprihatinan mereka atas serangan ini. Pasalnya, banyak penduduk sipil yang terdiri dari anak-anak, wanita dan para lansia, ikut terjebak dalam bentrokan tersebut.

Sementara itu, Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, menyebutkan pemerintahnya dalam masa 'pelatihan aturan hukum' untuk menangani bentrokan tersebut, seperti yang dilaporkan koran pemerintah Global New Light of Myanmar.

Aung San Suu Kyi mengatakan, pemerintah menerapkan aturan hukum dalam penanganan serangan itu. Ia menyebutkan, pihak berwenang belum mengonfirmasi sebagai dalang di balik penyerangan itu.

"Pihak berwenang belum bisa memberikan konfirmasi siapa yang bertanggunjawab dalam serangan itu," tutur Suu Kyi, kepada Global New Light of Myanmar, seperti dikutip Reuters, Kamis (13/10/2016).

Beberapa kelompok HAM meminta pemerintah Myanmar untuk melindungi warga sipil tanpa memandang agama atau etnis.

Selain menewaskan 26 warga muslim, tentara Myanmar juga menahan empat orang lainnya yang dituduh terlibat dalam penyerangan di pos perbatasan.

SHARE ARTIKEL