Kisah Pilu, Kembar Siam yang `Dibuang` Oleh Orang Tua Kandungnya

Penulis Unknown | Ditayangkan 20 Oct 2016
Orang tua mana yang menginginkan seorang anak yang cacat? Walaupun tidak ada yang menginginkannya, tapi Tuhan dapat menakdirkannya dan disinilah peran orang tua untuk selalu mencintai dan tetap mendidiknya.

Kisah Pilu, Kembar Siam yang `Dibuang` Oleh Orang Tua Kandungnya

BACA JUGA: Gadis yang Dipaksa Menikah di Usia 14 Tahun, Tewas Ketika Lahirkan Anak Pertamanya

Veena dan Vani adalah kembar siam dengan kepala yang menempel dibuang oleh orang tua kandungnya lanyaran tak kuat menghadapi kenyataan. Mereka ‘dibuang’ di rumah sakit dan dirawat disana hingga sekarang.

Kini, mereka sudah berusia 14 tahun. Sejak kecil, si kembar menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam satu kamar. Ruangan itu hanya memiliki satu jendela untuk melihat ke luar. Sang orang tua, yang diketahui berasal dari Hyderaba, india, meninggalkan mereka setelah mencoba operasi pemisahan pertama mereka.

Orangtua Veena dan Vani berjanji untuk membawa kedua anak ini jika proses operasi selesai. Namun sayang, tak ada operasi lanjutan karena menurut para ahli risikonya begitu besar. Malahan, petugas medis mengklaim risiko operasi pun bertambah besar karena mereka telah tumbuh dewasa.

Dilansir dari Times of India, Selasa (18/10/2016), ayah anak kembar ini pernah berseloroh pada media bahwa mereka tak akan membawa anak mereka pulang jika operasi pemisahan belum dilakukan. Hal ini karena mereka terlalu miskin untuk menghidupi dua anak.

"Kami akan menunggu. Kami tidak bisa membiayai pendidikan dan memenuhi kebutuhan mereka tanpa bantuan pemerintah," ujar sang ayah.

Dr. Narendra Kumar, seorang ahli bedah pediatik, tengah mencoba untuk menemukan ahli bedah khusus untuk mengoperasi merka. Menurutnya operasi mungkin dilakukan pada kedua anak kembar itu, karena sama-sama memiliki orak.

"Masalahnya adalah, ada satu pembuluh darah utama yang mereka miliki bersama sehingga ini menjadi berisiko," jelas dia.

Dua dokter mengatakan, ada peluang 80 persen keduanya dapat bertahan hidup. Dokter David Dunaway dan dr Owase Jeelani dari London menjelaskan, jika jadi dilakukan, akan dibagi menjadi lima operasi terpisah. Bahkan, operasi itu bisa memakan waktu hingga satu tahun.

Kini keduanya tengah menunggu kabar baik dari dokter baik hati yang bersedia mengoperasi mereja. Semoga saja operasi mereka dapat berlangsung dengan lancar dan menjalani hidup secara normal.
SHARE ARTIKEL