Ketika Pintu Didobrak, Denny Temukan Anaknya Tewas Dimutilasi Istri

Penulis Unknown | Ditayangkan 04 Oct 2016

Seorang ibu harusnya mencitai dan menyayangi anaknya. Tapi ternyata, tidak semua ibu melakukannya, seperti pada kisah yang dialami Denny berikut ini yang menunjukkan betapa sadis istrinya terhadap anaknya.

Ketika Pintu Didobrak, Denny Temukan Anaknya Tewas Dimutilasi Istri

BACA JUGA: Anya Geraldine Minta Maaf, Atas Video "Vulgar" Bersama Kekasih

Dikutip dari Merdeka, kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Ibu Mud alias Iin (28) kepada anak kandungnya sendiri, Arjuna masih diselidiki hingga kini. Arjuna adalah anak kedua dari pasangan Aipda Denny siregar dengan Mud. Arjuna masih berusia 13 bulan sedangkan anak pertama berusia 3 tahun.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiono menjelaskan, anggotanya Aipda Denny yang merupakan anggota Provost Polda Metro pulang ke rumah kontrakannya di Gang Jaya 24, RT 04/10, Cengkareng Barat, Jakarta Barat sekitar pukul 19.40 WIB, Minggu (2/10).

"Sampai di rumah mengetahui bahwa rumahnya nggak bisa dibuka terkunci dari dalam, kebetulan rumah kontrak, kemudian karena nggak bisa dibuka si anggota kita (Aipda Denny) ini kemudian mencari pemilik rumahnya harus saya dobrak cari obeng kemudian diizinkan," ujar Awi kepada wartawan, Senin (3/10).

Pintu kontrakan pun akhirnya didobrak oleh Denny. Saat itu sudah ada beberapa warga yang menyaksikan Denny mendobrak pintu kontrakannya.

"Ada tetangga yang menyaksikan saat didobrak itulah melihat di kamarnya anak kedua laki umur setahun sudah tidak bernyawa, kemudian putrinya (anak pertama) waktu itu sedang menangis ada luka di telinganya. Kemudian melihat istrinya tidur di situ, ada sebilah pisau dengan lumuran darah termasuk ada beberapa tubuh yang terpotong," ujar Awi.

"Yang bersangkutan langsung shock teriak-teriak minta tolong, tetangga-tetangga berdatangan termasuk Pak RT. Anggota kita (Denny) diamankan di rumah Pak RT karena shock termasuk putrinya," terang Awi.

Kasus ini pun dilaporkan ke Polsek Cengkareng dan dilakukan olah TKP. Kemudian kepada tersangka dilakukan pengamanan dan dirujuk ke Polri Kramatjati untuk pemeriksaan secara kejiwaannya. "Karena saat kejadian dilakukan olah TKP, yang bersangkutan juga tidak bisa dilakukan pemeriksaan seperti orang depresi," imbuhnya.

SHARE ARTIKEL