Anya Geraldine Minta Maaf, Atas Video "Vulgar" Bersama Kekasih

Penulis Unknown | Ditayangkan 04 Oct 2016
Remaja masa kini memang semakin liar dan tidak terkendali. Banyak sekali factor yang membuat hal ini terjadi salah satunya adalah media dan teknologi yang semakin berkembang. Hal ini pula yang dialami oleh seorag remaja bersama kekasihnya.

Anya Geraldine Minta Maaf, Atas Video

BACA JUGA: Yuk! Kerja Dengan Baik Layaknya Tuyul

Video yang menghebohkan dunia maya Indonesia beberapa bulan lalu, memperlihatkan 2 orang remaja bersama pacar mereka, yap siapa lagi kalau bukan AWkarin dan Anya Geraldine. Tanpa malu dan bersalah, mereka berani bermesraan dan melakukan hal-hal yang tidak senonoh didepan kamera bahkan menguploadnya ke berbagai social media.

Dikutip dari Merdeka, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku menerima laporan karena konten keduanya tak memberikan dampak positif ke penontonnya. Menindaklanjuti laporan itu, KPAI bertemu dengan Anya Geraldine hari ini. Anya yang didampingi kuasa hukumnya, mengakui perbuatannya dan telah meminta maaf.

"Poin yang disampaikan dalam klarifikasi yaitu di antaranya kesadaran bahwa beberapa konten yang diunggah melanggar hukum kesusilaan. Karenanya yang bersangkutan menyatakan maaf," Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh, di Gedung KPAI, Jakarta, Senin (3/10).

Dalam pertemuan tersebut, Anya juga menyatakan tidak akan lagi mengulangi perbuatannya dan berkomitmen untuk mewujudkan konten-konten positif di media sosial. Asrorun pun mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi terhadap pengakuan yang dilakukan oleh Anya.

"KPAI memberikan apresiasi kepada dia. Dia telah menyatakan penyesalan. Karena kita tahu, tidak ada orang yang sempurna," ujarnya.

Ia juga berharap, jika tidak ada lagi konten tidak bermanfaat dari seleb video remaja. "Kasusnya cuma dua, tapi imbauannya sebenarnya untuk semua orang itu harus bertanggung jawab. Karena di situ ada akibat hukum dan juga moral di tengah masyarakat," tuturnya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat pengguna media sosial untuk mengedepankan konten yang bersifat edukatif. "Bagaimana tanggung jawab kita, enggak sekadar for fun, tetapi di situ ada implikasi bersifat publik. Nah itu yang harus dipahami masyarakat," pungkasnya.
SHARE ARTIKEL