Wah, Ternyata Biaya Pembuatan Apple iPhone 7 CUMA 2,8 Jutaan!

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 22 Sep 2016
Wah, Ternyata Biaya Pembuatan Apple iPhone 7 CUMA 2,8 Jutaan!

Smartphone ciptaan perusahaan raksasa Apple telah dijual ke publik, yaitu iPhone 7 dan iPhone 7 Plus dengan warna baru Jet Black yang tampil sangat cantik dan mengalami banyak peningkatan. iPhone 7 dengan varian 32GB ini dijual dengan harga US$ 649 atau setara 8,5 Jutaan di negara asalnya. Menurut data dari IHS Markit, ternyata biaya pembuatan iPhone 7 cuma US$219,80 atau Rp2,8 jutaan.

Baca Juga :
Waduh, iPhone 7 Dibedah TERNYATA Dalemnya Pakai Samsung
Yang punya iPhone 7, Gimana perasaanmu Setelah Melihat ini?

Memang banyak teknologi baru, seperti sertifikasi IP67 untuk tahan air dan debu, kemampuan kamera yang lebih baik, hingga performa yang jauh lebih kencang.

Wah, Ternyata Biaya Pembuatan Apple iPhone 7 CUMA 2,8 Jutaan!

Apple memang selalu membanderol produknya dengan harga yang mahal, begitu juga dengan iPhone 7 terbarunya ini. Apple iPhone 7 dibanderol mulai US$649 atau sekitar Rp8,5 jutaan untuk penyimpanan dasar 32GB. Sementara, versi paling mahal iPhone 7 Plus 256GB dibanderol US$969 atau Rp12,7 jutaan.

Terungkap, data dari IHS Markit, ternyata biaya pembuatan iPhone 7 cuma US$219,80 atau Rp2,8 jutaan. Nah, setelah itu ditambah lagi dengan biaya tenaga kerja, diperkirakan sekitar US$5 per unit. Maka, total biaya iPhone 7 untuk model dasar 32GB adalah US$224,8 atau sekitar Rp2,9 jutaan. Jika dibandingkan model iPhone 6s 16GB, biaya pembuatan iPhone yang baru memang meningkat sebesar US$36,89 atau hampir Rp500 ribu.

Apple sendiri menjual iPhone 7 32GB dengan harga US$649 atau senilai Rp8,5 jutaan. Artinya, keuntungan Apple yang didapat kurang lebih US$424 atau sekitar Rp5,5 jutaan. Tentu saja, ini belum termasuk biaya-biaya lainnya, seperti penelitian, pengembangan, dan pemasaran.

Tehnik marketing tiap perusahaan memang berbeda-beda. Karena orang terkadang mengartikan yang mahal pasti mempunyai kualitas lebih baik. Nah itu susahnya menilai hal itu, karena tak semua produk yang mahal pasti lebih berkualitas.
SHARE ARTIKEL