[KEREN] Tong Sampah ini Otomatis Terhubung dengan Olah Limbah. Di Indonesia Kapan ya?

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 28 Sep 2016
Masyarakat Indonesia masih sangat miris kesadaranya dengan cara membuang sampah yang sembarangan, terutama di kota-kota besar. Sering kita dengar adanya banjir yang melanda kota-kota besar yang sudah menjadi musimam, dikarenakan berbagai hal. Salah satunya adalah tidak sadarnya masyarakat yang membuang sampah disungai secara sembarangan.

[KEREN] Tong Sampah ini Otomatis Terhubung dengan Olah Limbah. Di Indonesia Kapan ya?

Nah, bagaimana ya jika di Indonesia diberi tempat sampah yang langsung terhubung ke sistem olah limbah ini. Dimana sampah akan langsung disalurkan ke bawah tanah ketika sistem limbah otomatis seperti yang dipasang di Sunshine Coast ini.

Sistem pengumpulan limbah otomatis berteknologi canggih ini merupakan yang pertama di Australia dan akan menjadi bagian dari pusat kawasan bisnis baru Maroochydore seluas 53 hektar.

Dikutip dari detik news, ketua Dewan Kota Sunshine Coast, Mark Jamieson mengatakan sistem limbah ini akan dipasang secara bertahap selama satu decade mendatang, dan akan menjadikan pusat kawasan bisnis Maroochydore menjadi yang terbersih dan terhijau di Australia.

Baca Juga : Tanah di Kemang akan Disita Paksa Ahok, Jika Tak Mau Dijual dengan Harga Pasar

Dia mengatakan dibandingkan dengan menggunakan tong sampah, dengan sistem ini limbah akan langsung diangkut dari gedung-gedung komersil dan apartemen hingga 70 kilometer per jam melalui sistem pipa penyedot bawah tanah sepanjang 6,5 kilometer.

"Sistem pipa penyedot limbah ini akan diletakkan di bawah landasan baru di pusat kawasan bisnis Maroochydore," katanya.

[KEREN] Tong Sampah ini Otomatis Terhubung dengan Olah Limbah. Di Indonesia Kapan ya?

Sudah jelas ini merupakan kesempatan unik dengan kawasan lapangan hijau untuk memperkenalkan teknologi seperti ini.

Peluncur sampah akan disalurkan ke pipa bawah tanah yang akan langsung menyedot sampah. Dewan Jamieson mengatakan sistem limbah otomatis ini akan mengeliminasi bau limbah dan kutu-kutu sertabiaya pembersihan jalan-jalan setiap hari akan bisa dikurangi.

"Revolusi sampah artinya para pekerja di kota ini dan juga penghuninya tidak akan perlu berjalan melewati tong sampah atau terbangun pagi-pagi oleh suara truk sampah di pusat kota Maroochydore," katanya.

Dewan kota mengikuti Stockholm, Seoul, Barcelona, London, Singapura dan Beijing yang telah memiliki sistem pengumpulan limbah Envac.

Dewan kota Jamieson mengatakan sistem ini menggunakan tiga lubang sampah untuk sampah organik, sampah yang dapat didaur ulang dan sampah umum.

"Limbah akan turun ke masing-masing inlet dan akan disimpan dalam kompartemen tertutup di bawah tanah sampai pompa vakum diaktifkan di pusat fasilitas limbah, biasanya dua kali setiap hari," katanya.

"Serta membuat jantung kota kita lebih menarik, teknologi ini memiliki track record dalam meningkatkan tingkat daur ulang, sehingga lingkungan alam kita akan mendapatkan keuntungan juga.

Sistem limbah akan memakan biaya $21 juta, yang akan sepenuhnya dibayarkan ulang oleh penghuni CBD selama sistem ini dioperasikan." imbuhnya.

Anggota Dewan Jamieson mengatakan sistem Envac akan melayani warga mulai dari di apartemen mereka, perkantoran dan orang yang menggunakan ruang atau fasilitas umum.

Setengah dari biaya tersebut akan didanai oleh perusahaan pengembangan Sun-Central. Kekurangannya akan didanai oleh warga yang menggunakan sistem ini di masa depan.

Keren, tak ada bau, tak ada suara ribut truk sampah yang berkeliaran menebar bau juga. Tapi biayanya itu, mungkinkah di Indonesia uang sebesar itu dialokasikan untuk pembuatan pengolahan limbah sampah.
SHARE ARTIKEL