`MENGEJUTKAN`, Alasan Bos Gudang Garam ini yang Tidak Merokok

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 23 Aug 2016
`MENGEJUTKAN`, Alasan Bos Gudang Garam ini yang Tidak Merokok

Mungkin banyak yang sudah tahu milliarder Indonesia ini. Bapak Susilo Wonowidjojo pemilik dari PT. Gudang Garam yang mempunyai kekayaan ditaksir hingga 5,3 miliar dolar amerika atau bila dihitung dalam mata uang Indonesia kira-kira 71,7 triliun rupiah dengan kurs 13.600 rupiah per dolarnya.

Kekayaan tersebut diperolehnya dari Grup Gudang Garam yang sangat populer dengan produk andalannya yaitu rokok. Namun ternyata ada hal yang menarik dari pribadi beliau, yaitu walaupun dirinya adalah pemilik salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia, diketahui bahwa Bapak Susilo Wonowidjojo ini tidak merokok.

Baca Juga : Harga Rokok Naik, PT Gudang Garam Dengan Tegas "Ada Kelompok Tertentu Sebarkan Wacana ini"

Beginilah herannya pegawai pabrik rokok tersebut yang saat itu berkesempatan berbincang dengan beliau, karena teryata owner Gudang Garam yang sangat kaya raya malah tidak merokok sama sekali.

Berikut ini adalah percakapan antara sang boss dan si pegawai.

Pegawai : “Bapak, kenapa kok Bapak tidak merokok sama sekali?”

Owner : “Lhoh, memangnya kenapa?”
Pegawai : “Kan bapak pemilik Gudang Garam, kenapa malah tidak merokok?”

Owner : “Itu di bungkus rokok kan ada tulisannya: Merokok dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Ngapain saya merokok kalo bisa jadi penyakitan.”

Pegawai : "Maksud Bapak....?

Owner : “Percuma jadi orang kaya kalo kena kanker, penyakit jantung, apalagi impotensi.”

Pegawai : “Lhah, kenapa bapak bikin pabrik rokok?”

Owner : “Rokok itu dibikin hanya untuk orang orang yang NGGAK BISA BACA saja..!”


Bila anda seorang perokok aktif, semoga hal ini bisa memberi inspirasi bagi anda. Jika anda bukan perokok, bagikan info ini kepada keluarga dan rekan anda yang merokok. Semoga dengan membagikan info ini bisa menyelamatkan mereka dan orang-orang disekitar mereka sebagai perokok pasif yang lebih berbahaya.
SHARE ARTIKEL