Kebohongan Alif,Ini Kronologi Siswa Keroyok Guru SMK 2 Versi Teman Kelas

Penulis Penulis | Ditayangkan 12 Aug 2016


Kebohongan Alif,Ini Kronologi Siswa Keroyok Guru SMK 2 Versi Teman Kelas
Kasus pengeroyokan Dasrul, guru SMKN 2 Makassar, kini bergulir di kepolisian. Si pelaku ayah anak, Adnan dan Alif, sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Belakangan, giliran Adnan dan Alif yang melapor balik Dasrul. Dalam laporan itu, Adnan melaporkan pemukulan yang dilakukan Dasrul terhadap anaknya. Namun, kabar pemukulan itu segera dibantah teman sekelas Alif.

Baca Juga : Adnan Tidak Menyesal Sedikit Pun Setelah Puas Aniaya Guru

Malik, salah satu siswa yang diwawancarai Rakyatku.com mengaku, Alif berbohong jika dipukul Dasrul. Malik bahkan dengan rinci bertutur kronologi yang berujung pada pemukulan Dasrul oleh orang tua Alif hingga babak belur.

Kebohongan Alif,Ini Kronologi Siswa Keroyok Guru SMK 2 Versi Teman Kelas

Seperti lansiran dari rakyatku.com "Yang tersebar saat ini adalah Alif mengaku kepada orang tuanya sempat dihajar dan ditendang oleh Pak Dasrul. Itu keliru," bantah Malik saat ditemui di Warkop CCR, Jalan Toddopuli, pada Kamis (11/8/2016).

"Dia itu cuma tersangkut kakinya di meja, karena terdorong akhirnya jatuh. Jadi bukan karena pukulan, tapi memang meja belajar kami di kelas memang begitu," ucap Malik berusaha menjelaskan kondisi di kelasnya.

Baca Juga : Dijatuhi 7 Tahun Penjara, Pengeroyok Guru SMKN 2 Makassar Akhirnya Ditahan

Sebelum itu, lanjut Malik, Alif diminta untuk tertib dan duduk di belakang kelas. Alasannya, Alif saat itu tidak membawa alat perlengkapan pelajaran yang menjadi bahan ajar saat itu.

"Tapi itu Alif pergi mengganggu ke teman-teman lain. Akhirnya Pak Dasrul menegur. Padahal dia sudah disuruh keluar karena sudah tidak bisa lagi buat aman di kelas," tambahnya.

Setelah insiden yang membuat Alif terjatuh, ia mengeluarkan kata kasar kepada Pak Dasrul. Sembari, keluar kelas Alif menendang pintu dan tetap menghardik gurunya degan perkataan yang tidak wajar.

"Dia keluar kelas dan menelpon bapaknya. Kita semua tetap belajar di dalam. Setelah jam belajar selesai, terjadi mi itu kejadian," bebernya. 
SHARE ARTIKEL