Berawal Dari Saling Tatap, Ratusan Pendekar Silat Menggeruduk Pemukiman Warga

Penulis Unknown | Ditayangkan 31 Aug 2016

Banyak alasan yang mengakibatkan suatu kerusuhan terjadi, bahkan hanya dengan saling tatap, ratusan anggota perguruan pencak silat ini langsung tawuran.

Berawal Dari Saling Tatap, Ratusan Pendekar Silat Menggeruduk Pemukiman Warga

BACA JUGA: Penampakan Awan berbentuk Jamur, Apakah Ini Awan Nuklir?

Dikutip dair Indozone, kejadian ini terjadi  di Desa Ngeseng, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jawa Tengah Selasa (30/8) dini hari yang mengakibatkan belasan rumah disana porak poranda dirusak ratusan anggota pencak silat SH Teratai. Ada sekitar 150 anggota pencak silat diamankan dan lokasi kejadian masih ketat dijaga kepolisian.

Kapolres Klaten, AKBP Faizal mengatakan, aksi pelemparan batu ke rumah warga yang dilakukan oleh ratusan anggota perguruan silat SH Teratai ini sebenarnya dipicu masalah sepele. Gesekan ini berawal antara Ridho Hakiki (17) warga Jetis, Klepu, Ceper, & Denny Faturohim (21) warga Ngeseng, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Saat keduanya bertemu, mereka saling bertatapan.

Akibat saling menatap, keduanya pun tak terima. Dan pada hari Minggu lalu keduanya terlibat perkelahian. "Kejadian itu bermula antara Ridho yang anggota perguruan SH Teratai & Denny saling pandang. Terus keduanya tak terima dan berkelahi," papar Faizal kepada wartawan, Selasa (30/8).

Menurut Faizal, sebenarnya perkelahian antar keduanya sudah diselesaikan di Polsek Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Kedua pria yang berseteru itu sudah membuat surat kesepakatan. Tapi hal ini masih membuat salah satu pihak tidak puas. Akhirnya pada pukul 23.00 WIB, ratusan perguruan silat SH menggeruduk Desa Ngeseng sambil membawa berbagai senjata tajam.

Akibat kalah jumlah, warga pun berlarian untuk menyelamatkan diri. Para pendekar silat ini pun makin emosi dan merusak rumah warga serta melempar batu ke berbagai arah. Sedikitnya, 17 rumah warga mengalami pecah kaca, pintu, jendela & atap hancur.

Selain mengamankan 150 pendekar dari SH Teratai, polisi juga menyita puluhan senjata tajam yang dibawa para pendekar ini. Saat ini, 150 pendekar masih diamankan. Agar tidak semakin parah, kapolres Klaten langsung terjun dan mengendalikan suasana. Kapolres berharap agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.

SHARE ARTIKEL