Begini Do’a Ala Muhammad Syafi’I Mengenai Indonesia Agar Terhindar dari Pemimpin Khianat

Penulis Unknown | Ditayangkan 19 Aug 2016
Berdo’a adalah cara kita meminta sesuatu kepada Tuhan YME. Berdo’a bisa dilakukan oleh siapapun, seperti pada sidang Paripurna MPR/DPR RI 2016 yang ditutup dengan sebuah do’a yang sangat menarik dari Seorang anggota DPR RI.

Begini Do’a Ala Muhammad Syafi’I Mengenai Indonesia Agar Terhindar dari Pemimpin Khianat

BACA JUGA: Oh.. Jadi Ini Hukum Membaca dan Menginstall Aplikasi Al-Qur’an, Muslim Wajib Tahu!

Do’a itu disampaikan oleh HR Muhammad Syafi’I, yakni anggota DPR RI Fraksi Gerindra. Doa yang menimbulkan banyak sekali kontroversi itu, ternyata juga menyebabkankannya menerima ratusan SMS kecaman maupun pro dari orang yang tidak dikenalnya.

Seperti yang dikutip dari Islampos, Mengamini doa Muhammad Syafi’i, menuju Indonesia yang jauh dari pemimpin khianat, berikut isi dari uraian doa tersebut:

“…Hukum di negeri kami seperti mata pisau yang tajam kebawah.. tapi tumpul keatas sehingga mengusik rasa keadilan bagi bangsa ini Ya Robbal Alamin

Wahai Allah.. memang semua penjara over capacity.. tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan.. karena kejahatan seperti diorganisir Wahai Allah

Kami tau pesan dari sahabat Nabi-Mu..

bahwa kejahatan-kejahatan ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat.. tapi karena orang-orang yang baik belum bersatu Wahai Allah..atau belum mendapat kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan itu…

Ya Robbal Alamin…

lihatlah kehidupan ekonomi kami.. Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri

tapi hari ini sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi

…Lihatlah Allah… bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain..

dan kulinya adalah bangsa kami..

Ya Robbal Alamin…

Kehidupan sosial budaya.. seprtinya kami kehilangan jati diri bangsa ini yang ramah .. yang santun.. saling percaya…

…Jauhkan kami Ya Allah dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong.. yang kekuasaannya bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini.. tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat…

Dimana-mana rakyat digusur tanpa tahu kemana mereka harus pergi…

Dimana-mana rakyat kehilangan pekerjaan..

Allah.. di negeri yang kaya ini, rakyat ini tidak ada jaminan kehidupan mereka…

Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat

Allah.. Lindungilah rakyat ini, mereka banyak tak tau apa-apa.. mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah..

Allah.. kalau ada mereka yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka Ya Allah…

Tapi kalau mereka tidak bertaubat dengan kesalahan yang dia perbuat.. Gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini ya Robbal Alamin.”

Sebaiknya kita lihat dari sisi positifnya saja. Pada dasarnya, doa merupakan sebuah harapan baik, entah dalam doa itu mengandung unsur sindiran atau yang lain, itu semua tergantung dari niat orangnya sendiri, sedangkan kita tidak berhak untuk menjudge karena hanya Allah yang tau isi hati manusia seperti apa.
SHARE ARTIKEL