Bila Allah Maha Tahu Segalanya, Kenapa Kita Harus Berdoa ?

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 02 Jul 2016
Bila Allah Maha Tahu Segalanya, Kenapa Kita Harus Berdoa ?
Doa adalah suatu bentuk ibadah.
Mungkin anda pernah bertanya tanya. Allah SWT adalah pencipta alam semesta yang mengetahui segala-galanya. Untuk itu, kenapa dalam Islam kita diperintahkan untuk berdoa kepada Allah SWT bila Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk apa yang diperlukan dan diinginkan hamba-Nya. Dan kenapa kita terkadang merasa bahwa sudah banyak dan selalu berdoa kepada Allah SWT., tapi apa yang kita minta tidak dikabulkan oleh Allah SWT.?

Allah SWT. berfirman:

وَقَالَ رَ‌بُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُ‌ونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِ‌ينَ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Ghafir [40]: 60).
Dalam ayat ini, Allah SWT. menegaskan bahwa berdoa dan memohon kepada Allah SWT. itu adalah ibadah. Oleh karena itu, Allah SWT. mengatakan bahwa orang-orang yang tidak mau berdoa kepadanya, padahal Dia sudah menjanjikan akan mengabulkan doanya sebagai orang-orang sombong sehingga akan dimasukkannya ke dalam neraka dalam keadaan hina. Dan doa sebagai ibadah itulah yang ditekankan oleh Nabi SAW. dalam haditsnya:

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ” إِنَّ الدُّعَاءَ هُوَ الْعِبَادَةُ ” ، ثُمَّ قَرَأَ : وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ سورة غافر آية60.

Dari Al-Nu’man bin Basyir ra. ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda: “Doa itu adalah ibadah, kemudian beliau membaca ayat 60 surat Ghafir yang artinya, “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (HR. Tirmizi, Ibnu Majah, Abu Daud, al-Nasa`i dan Hakim).
Dalam riwayat lain disebutkan:

عن أَبِى هُرَيْرَةَ قال: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” مَنْ لَا يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah SWT., Dia akan marah kepadanya.” (HR. Tirmizi).

Baca Juga : Bila Hutang Menumpuk, Amalkan Doa Mustajab Ini.

Sehingga falsafah doa dalam Islam itu tidak hanya sekedar meminta dan memohon apa yang diinginkan seorang hamba terhadap Tuhannya, tapi doa adalah bentuk penghinaan dan kerendahan diri di hadapan Allah SWT. Sang Maha Agung dan Maha Kuasa atas segala sesuatu termasuk mengabulkan apa yang diminta oleh hamba-Nya sehingga tidak tersisa sedikitpun rasa sombong dalam jiwa hamba tersebut. Sebagaimana yang terjadi kepada Qarun yang merasa bahwa segala harta kekayaan yang dia dapatkan adalah hanya atas usaha dan kepandaiannya sendiri sehingga timbullah kesombongan dalam dirinya. Allah SWT. menjelaskan contoh Qarun itu dalam al-Qur`an:

قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِندِي ۚ أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّـهَ قَدْ أَهْلَكَ مِن قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُ‌ونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ‌ جَمْعًا ۚ وَلَا يُسْأَلُ عَن ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِ‌مُونَ

Qarun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. (QS. al-Qashash [28]: 78).

Doa dalam Islam juga adalah manifestasi dari ketergantungan seorang hamba terhadap Tuhannya, tidak kepada yang lainnya. Karena hanya Allah lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu sehingga tidak sepantasnya seorang hamba lebih berharap kepada makhluk yang tidak mampu memberikan manfaat atau menolak bahaya sedikitpun tanpa izin Allah SWT.
Allah SWT. berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَ‌اءُ إِلَى اللَّـهِ ۖ وَاللَّـهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (QS. Fathir [35]: 15).

Adapun mengenai perasaan bahwa sudah banyak berdoa kepada Allah SWT. namun merasa tidak pernah dikabulkan, padahal Allah SWT. telah menegaskan bahwa Dia akan mengabulkan doa hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya, maka yang harus kita pahami terlebih dulu adalah bahwa tidak selamanya doa yang kita panjatkan itu dikabulkan sesuai dengan apa yang kita minta, karena Nabi SAW. menjelaskan bahwa doa kita itu dijawab dalam tiga bentuk, yaitu diberikan apa yang kita minta, dihindarkan dari keburukan yang setara dengan kebaikan yang kita minta atau disimpan sebagai bekal pahala kita nanti di akhirat.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو اللَّهَ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا مَأْثَمٌ ، وَلا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلا أَعْطَاهُ إِحْدَى ثَلاثٍ : إِمَّا أَنْ يَسْتَجِيبَ لَهُ دَعْوَتَهُ ، أَوْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ، أَوْ يَدَّخِرَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلَهَا ” , قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِذًا نُكْثِرُ , قَالَ : ” اللَّهُ أَكْثَرُ

Abu Sa’id al-Khudri ra. meriwayatkan bahwa Nabi SAW.bersabda: “Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturrahmi, kecuali akan diberikan kepadanya salah satu dari 3 hal: bisa jadi Allah akan kabulkan doanya(di dunia), atau Allah hindarkan darinya keburukan yang setara dengan hal yang diminta, atau Allah simpan baginya sebagai perbendaharaan pahala semisalnya di akhirat. Para Sahabat berkata: Wahai Rasulullah, kalau demikian kami akan memperbanyak doa, Rasulullah SAW. bersabda: Allah lebih banyak lagi (mengabulkan).” (HR. Tirmizi, Ahmad, Thabrani, Hakim dan Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad).

Kenapa Doa Kita Tidak dikabul - kabulkan.

Kemudian, perasaan bahwa doa kita tidak dikabul-kabulkan oleh Allah SWT. padahal kita selalu dan sudah banyak berdoa kepada-Nya itu adalah bentuk isti’jal (ketergesa-gesaan) yang menjadi penyebab akhirnya doa kita memang tidak dikabulkan Allah SWT. sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Nabi SAW.

عن أَبِى هُرَيْرَةَ ، يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ ، فَيَقُولُ : قَدْ دَعَوْتُ رَبِّي فَلَمْ يَسْتَجِبْ لِي. رواه البخارى ومسلم

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, “Rasulullah SAW. bersabda: “Akan dikabulkan doa orang yang berdoa di antara kalian, selagi dia tidak tergesa-gesa. Yaitu ia berkata, ‘aku telah berdo’a tetapi tidak dikabulkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan tentu kita harus menjaga diri kita dari hal-hal yang menyebabkan doa kita tidak dikabulkan oleh Allah SWT. di antaranya adalah:

- Memakan harta yang haram.

عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الله تعالى طيب لا يقبل إلا طيبا وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال تعالى: ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ). وقال تعالى: ( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ). ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يا رب يارب ومطعمه حرام ومشربه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام فأنى يستجاب له). رواه مسلم

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT. itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya: “Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah.” (QS. Al-Mukminun [23]: 51). Dan Dia berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian”. (QS. Al-Baqarah [2]: 172). Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Rabbku, Ya Rabbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (HR. Muslim).

- Tidak yakin akan dikabulkan dan tidak sungguh-sungguh dalam berdoa.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لا يَقْبَلُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاهٍ

Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda: “Berdo’alah kepada Allah, disertai keyakinan kalian akan terkabulnya do’a kalian, dan ketahuilah oleh kalian, bahwa Allah tidak menerima do’a dari hati yang lupa lagi lalai.” (HR. Tirmizi, Hakim dan Baihaqi).

Baca Juga : Doa yang Mustajab, adalah Doa.....
 
- Berdoa meminta sesuatu yang sebenarnya adalah dosa atau bentuk pemutusan silaturrahim.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، أَنَّهُ قَالَ : ” لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ ” ، قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَا الِاسْتِعْجَالُ ؟ ، قَالَ يَقُولُ : ” قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي ، فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ. رواه مسلم

Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda: “Senantiasa akan dikabulkan doa seorang hamba selama dia tidak berdo’a dalam perkara dosa, perkara yang memutus silaturrahim, serta selama tidak tergesa-gesa dalam do’anya”. Salah seorang sahabat bertanya, ‘Apa yang dimaksud ketergesa-gesaan dalam do’a Ya Rasulullah?’ Beliau mengatakan, “dia mengatakan aku telah berdo’a, aku telah berdo’a namun aku tidak melihat Allah mengabulkannya untukku’ kemudian ia pun berpaling dan meninggalkan doanya.” (HR. Muslim).

Semoga kita termasuk hamba Allah SWT. yang selalu berdoa kepada Allah SWT. sebagai bentuk ibadah, penghinaan diri di hadapan Allah SWT. dan ketergantungan kita hanya kepada-Nya. Wallahu A’lam bish shawab.
SHARE ARTIKEL