Manfaat & Efek Samping Pil KB, Hal Penting yang Wajib Bunda Ketahui

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 05 Feb 2019


Manfaat & Efek Samping Pil KB, Hal Penting yang Wajib Bunda KetahuiManfaat & Efek Samping Pil KB (gambar: hellosehat.com)

Pahami hal ini dulu sebelum memutuskan menggunakan pil KB.

Berikut pembahasan lengkap mengenai manfaat Pil KB, serta sederet efek sampingnya yang wajib wanita ketahui.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, setidaknya terdapat 75,88% cakupan KB aktif di Indonesia. 

Dari angka tersebut, sebanyak 59,3% wanita yang berstatus kawin menggunakan metode KB (keluarga berencana) modern, yaitu menggunakan pil KB, implan, suntik KB, dan IUD.

Setidaknya, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Baik dalam hal kenyamanan, potensi efek samping, dan efektivitas pencegahan kehamilan.

Dan akhir-akir ini yang banyak di perbincangkan adalah efek samping pil KB.

Pada umumnya, alat kontrasepsi memiliki ragam jenis, di antaranya alat kontrasepsi hormonal, seperti pil. 

Di Indonesia, pil kontrasepsi lebih dikenal dengan pil KB atau pil Keluarga Berencana.

Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan kandungan hormon estrogen dan progestin 

Dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur.

Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim.

Dengan berbagai macam pendapat yang ada mengenai efek samping pil KB, daripada berasumsi. 

Ada baiknya untuk memahami manfaat serta efek yang memang dapat disebabkan oleh pil KB.

Seberapa Efektif Pil KB?


Manfaat & Efek Samping Pil KB, Hal Penting yang Wajib Bunda KetahuiDetikHealth

Pil KB sangat efektif, terutama jika dikonsumsi secara konsisten dan mengikuti arahan dokter, setiap hari di waktu yang sama.

Dilansir dari WebMD, jika digunakan secara konsisten dan sesuai dengan arahan, tingkat kesuksesan pil KB mencapai 95 persen.

Namun angka kesuksesan ini jugalah harus mempertimbangkan faktor lain, seperti lupa meminum dosis atau kehabisan dosis sebelum sempat isi ulang. 

Kekeliruan cara pakai atau keterlambatan dosis bisa menurunkan efektivitas pil hingga antara 92-94 persen.

Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Pil KB?

Pil KB aman digunakan oleh sebagian besar wanita. 

Namun, pil tidak direkomendasikan bagi wanita yang memiliki berat badan berlebih dan mereka yang berusia 35 tahun ke atas yang merokok.

Jika Anda tidak merokok, Anda bisa menggunakan pil hormon sampai menopause.

Selain dua kondisi di atas, pil kontrasepsi ini tidak direkomendasikan untuk wanita yang pernah mengidap:

  • Pembekuan darah di lengan, kaki, atau paru.
  • Penyakit jantung atau hati serius.
  • Kanker payudara atau rahim.
  • Hipertensi tidak terkontrol.
  • Migrain dengan aura.

Efek Samping Pil KB yang Mungkin Timbul


Manfaat & Efek Samping Pil KB, Hal Penting yang Wajib Bunda KetahuiSuara.com

Sejalan dengan efek pil KB dalam mencegah kehamilan, tidak jarang efek samping pil KB juga dirasakan oleh penggunanya. 

Mulai dari yang sangat ringan, hingga yang cukup mengganggu.

Dilansir dari alodokter.com, berikut ini beberapa risiko efek samping pil KB yang mungkin terjadi:

1. Mual

Efek samping yang pertama adalah mual, reaksi ini kemungkinan akan hilang dalam dua bulan.

Jika Anda merupakan pengkonsumsi Pil KB dan merasakan efek tersebut, cobalah untuk memastikan kembali kepada dokter mengenai cara penggunaannya.

Mungkin Anda perlu mengonsumsinya bersama dengan makanan atau sesudah makan, untuk menghindari mual, sebelum memutuskan beralih ke metode kontrasepsi lain.

2. Sakit kepala dan rasa tidak nyaman pada payudara

Efek samping pil KB ini biasanya akan terasa pada awal mengonsumsi pil KB. 

Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan kadar hormon saat menggunakan pil KB.

Jika efek tersebut tidak berkurang atau terasa sangat mengganggu.

Pertimbangkan berkonsultasi dengan dokter guna mendapat penanganan atau alternatif jenis KB lainnya.

3. Perdarahan secara tiba-tiba di luar masa haid

Pengguna pil KB bisa saja mengalami efek samping berupa perdarahan yang terjadi tanpa diduga, di luar masa haid.

Mengonsumsi pil KB dengan waktu yang sama tiap hari kemungkinan bisa membantu meringankan. 

Namun jika Anda merasa khawatir atau tidak nyaman, konsultasikan dengan dokter.

4. Peningkatan berat badan

Pada awalnya kadar estrogen yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal jauh lebih tinggi dibanding sekarang. 

Sehingga mungkin mempengaruhi berat badan, baik akibat peningkatan nafsu makan maupun penumpukan cairan tubuh.

Kini hasil dari berbagai penelitian, menemukan bahwa kadar estrogen yang terkandung dalam pil KB. 

Terutama jenis kombinasi sudah diperhitungkan sedemikian rupa hingga tak lagi menyebabkan peningkatan berat badan.

Apabila Anda seorang pengguna pil KB dan mengalami keluhan ini, konsultasikan pada dokter. 

Mungkin ada kondisi lain yang mendasari peningkatan berat badan Anda.

5. Gairah yang menurun

Jika mengalami hal ini, Anda bisa mencoba jenis pil KB yang berbeda. 

Mungkin Anda memerlukan pil KB yang memiliki kerja hormon menyerupai sifat hormon androgen untuk mengembalikan gairah Anda.

Apabila hal tersebut tidak berhasil, ganti metode kontrasepsi Anda sesuai anjuran dokter.

6. Perubahan suasana hati yang terjadi secara mendadak

Ketika baru mulai mengonsumsi obat, efek samping pil KB bisa terasa mengganggu. 

Namun, umumnya efek samping pil KB akan berkurang seiring tubuh menyesuaikan diri dengan penggunaan obat.

Baca Juga : Setelah KB Suntik dan Haid Tidak Teratur, Bagaimana Agar Cepat Hamil?

Kemungkinan Dampak yang Lebih Serius

Bagi sebagian besar wanita, pil KB aman untuk dikonsumsi dan hanya menimbulkan efek samping yang ringan. 

Meski demikian, ada risiko yang lebih tinggi bagi wanita dengan kondisi tertentu.

Kandungan hormon estrogen dalam pil KB dapat menyebabkan darah lebih mudah menggumpal. 

Jika sampai terbentuk gumpalan darah, maka dapat menyebabkan trombosis vena dalam pada tungkai, gumpalan darah pada paru-paru, bahkan stroke atau serangan jantung.

Penelitian mengenai kaitan efek samping pil KB dengan kanker payudara masih terus dilakukan. 

Ada kemungkinan penggunaan pil KB membuat risiko kanker payudara lebih tinggi.

Namun dengan berhenti mengonsumsi pil KB selama 10 tahun, risiko terkena kanker payudara akan kembali menurun. 

Sementara untuk risiko kanker serviks dan kanker hati, belum terbukti sepenuhnya terkait dengan penggunaan pil KB.

Efek samping pil KB yang lebih serius, antara lain:

  • Nyeri di bagian dada.
  • Sakit perut.
  • Gangguan penglihatan, misalnya pandangan kabur atau samar.
  • Sakit kepala yang tidak tertahankan.
  • Bengkak atau nyeri pada kaki dan paha.

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas, segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

Gejala tersebut bisa jadi merupakan indikasi suatu penyakit berbahaya, seperti gangguan pada organ hati, empedu, penggumpalan darah, tekanan darah tinggi, stroke, atau penyakit jantung.

Mengkonsumsi pil KB terbilang praktis karena mudah didapatkan. 

Namun, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Demikian, semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL